Ekonom: Sangat Berat Untuk Pulihkan Ekonomi ke Zona Positif

Ilustrasi mall tutup

JAKARTA-RADAR BOGOR, Ekonom CORE Piter Abdullah mengatakan, mengembalikan perekonomian ke zona positif masih cukup berat. Apalagi pandemi Covid-19 masih berlangsung dan belum tahu kapan akan terselesaikan.

“Saya perkirakan belum positif. Membaik dibandingkan kuartal III, tapi Masih di zona negatif. Saya perkirakan di kisaran -0,5% sampai -1,5%,” ujarnya.

Kemudian, ada ekonom UI Ninasapti Triaswati yang menilai sangat berat untuk perekonomian kembali positif di kuartal IV. Apalagi di kuartal sebelumnya, perekonomian terkontraksi dalam.

“Melihat trend dua triwulan terakhir, perkiraannya masih sekitar -1% sampai 0%,” jelasnya.

Sejalan, ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksi perekonomian di kuartal akhir tahun ini terkontraksi di kisaran -2% hingga -1%.

Josua menjelaskan, kontraksi masih terjadi karena melihat kinerja penopang PDB yang masih belum terlihat perbaikan yang signifikan, seperti manufaktur. Kemudian, permintaan domestik dinilai masih cenderung lemah mempertimbangkan keyakinan konsumen yang belum pulih sekalipun mobilitas masyarakat terus menunjukkan tren perbaikan.

Ilustrasi mall tutup

Di sisi lain, Ekonom BCA David Sumual melihat bahwa perekonomian bisa kembali ke zona positif meski masih tipis. Namun dengan syarat realisasi belanja pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bisa terealisasi dengan cepat.

Realisasi belanja PEN terutama di belanja pemerintah dan dana desa yang akan mendorong belanja dari masyarakat kelas menengah bawah. Jika keduanya terealisasi baik maka perekonomian bisa kembali ke 1%.

Namun, melansir CNBC Indonesia, jika kedua bidang tersebut tidak bisa didorong dengan baik maka perekonomian kuartal IV masih akan di zona kontraksi yakni kisaran -2 sampai -0,5%. (*/ran)