Lucu, Pembawa Acara CNN Matikan Notifikasi Twitter Donald Trump Saat Siaran Langsung

Kepala Koresponden Media CNN, Brian Stelter, mematikan notifikasi Twitter Donald Trump selama siaran langsung program “Reliable Sources” Minggu pagi.

BOGOR-RADAR BOGOR, Seorang pembawa acara program CNN mematikan notifikasi akun Twitter Donald Trump selama siaran langsung Ahad kemarin setelah mendengar rekannya telah melakukan hal tersebut.

Setelah Joe Biden meraup 290 suara elektorat, melebihi minimal 270 untuk memenangkan Gedung Putih, masa jabatan kepresidenan Donald Trump kini tinggal 73 hari lagi sampai Biden dilantik.

Dan bersamaan dengan ini Kepala Koresponden Media CNN sekaligus pembawa acara, Brian Stelter, mematikan notifikasi untuk kicauan akun Twitter Donald Trump yang disiarkan langsung hari Minggu selama program “Reliable Sources” CNN pada Minggu pagi.

“Saya harus membuat pengakuan tentang twit Trump,” kata Jon Karl dari ABC, mantan presiden Asosiasi Koresponden Gedung Putih, dikutip dari CNN, 9 November 2020.

“Saya telah mematikan notifikasi di ponsel saya untuk twit Trump…Mereka kurang efektif ketika ada begitu banyak dan ketika dipenuhi dengan begitu banyak disinformasi,” ujarnya kepada Stelter.

“Saya juga melakukan itu,” tukas koresponden politik CNN Abby Phillip, yang juga menjadi tamu di acara itu.

Kepala Koresponden Media CNN, Brian Stelter, mematikan notifikasi Twitter Donald Trump selama siaran langsung program “Reliable Sources” Minggu pagi.

“Saya rasa saya akan ikut dan melakukannya sekarang, Jon, saya akan mengikuti petunjuk Anda,” kata Stelter, yang mengeluarkan iPhone-nya dan mematikan pengaturan notifikasi cuitan Twitter Donald Trump. Para pembicara tamu program tersebut terlihat tertawa melihat gestur Stelter.

Presiden Donald Trump bermain golf usai media mengumumkan Joe Biden sebagai Presiden AS di Trump National Golf di Sterling, Virginia, 8 November 2020. Joe Biden menjadi presiden terpilih setelah meraih suara elektoral tertinggi.

Pada hari Sabtu, CNN dan jaringan berita lainnya memproyeksikan bahwa Joe Biden akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya. Tapi seperti yang dikatakan pemimpin redaksi The Atlantic Jeffrey Goldberg pada “Reliable Sources” hari Minggu, kepresidenan Trump belum berakhir.

“Mungkin pada 22 Januari Twitter memutuskan untuk menangguhkan akunnya,” kata Goldberg. “Tapi dia masih akan menemukan cara untuk membuat pandangannya diketahui.”

Sehari setelah Joe Biden merebut cukup banyak suara elektorat negara bagian untuk memenangkan kursi kepresidenan, Trump tidak memberikan tanda-tanda akan menyerah dan banyak sekutu Partai Republiknya di Kongres juga tidak mengakui kemenangan Biden dalam pemilihan hari Selasa lalu.

Sebaliknya, Trump akan mengadakan serangkaian langkah hukum untuk menolak hasil pemilu, kata juru bicara kampanye Donald Trump Tim Murtaugh mengatakan kepada Reuters pada Ahad.

Kepala Koresponden Media CNN, Brian Stelter, mematikan notifikasi Twitter Donald Trump selama siaran langsung program “Reliable Sources” Minggu pagi.

Trump juga mengumumkan tim hukum untuk menuntut penghitungan ulang di beberapa negara bagian dan menuduh adanya kecurangan pemungutan suara, termasuk menuduh adanya surat suara yang dihitung dari warga yang sudah meninggal.

Pejabat pemilihan negara bagian mengatakan tidak ada pelanggaran yang signifikan dalam pemungutan suara, dan tim kampanye Donald Trump belum menyediakan bukti adanya pelanggaran atau aktivitas ilegal selama pemilu AS. (*/ran)