Menikmati Jamur Tiram Krispi Murphys di Bozz Foods, Camilan Jamur dari Perkebunan Sendiri

Jamur Tiram Krispi di Bozz Foods.

RADAR BOGOR, Camilan enak juga bisa diolah dari jamur tiram. Bahkan, Agnia Yudha mengolah sendiri produk jajanannya itu dari perkebunan sendiri.

Owner Jamur Tiram Krispi Murphys, Agnia Yudha mengakui, olahan dengan rasa renyah itu sanhat cocok untuk menjadi camilan keluarga.

Apalagi, ia menjamin jajanan yang diproduksinya sejak 2018 silam itu higienis dan telah berstandar kesehatan secara resmi.

“Kita tumbuhkan jamurnya sendiri di perkebunan. Tapi di Bogor belum ada (perkebunannya), rencana baru mau kita desain di sini untuk sekaligus memperluas usaha,” tuturnya dalam podcast BozzCast (Radar Bogor Group), kemarin.

Menurutnya, keunggulan jamur tiram krispi itu karena rasanya yang renyah dan sudah terdaftar di BPOM maupun Departemen Kesehatan (Depkes).

Nutrisi maupun komposisinya telah tercantum langsung di kemasan berwarna oranyenya itu. Dengan demikian, pelanggan tak perlu khawatir dengan kualitas atau kandungan gizi dari jamur tiram yang dibudidayakan sendiri.

Jamur Tiram Krispi di Bozz Food.

Produk jajanan jamur tiram itu sebenarnya bukan usaha yang pertama kali digeluti Agnia. Ia pernah menjalankan usaha yang lain.

Sayangnya, tak semulus usaha jamur tiram itu. Ia memulai jamur tiram dari proses budi daya yang dikembangkan melalui perkebunan semacam itu. Hal itu ditawarkan langsung oleh salah satu kerabat keluarganya.

“Ternyata budi daya jamur tiram mudah. Panennya bisa cepat dan banyak. Satu-dua minggu sudah bisa panen. Awalnya kita cuma jual mentah jamur tiram itu ke pasar, tapi berjalannya waktu karena ikut pelatihan-pelatihan, terpikirkan untuk mengolahnya seperti ini,” terangnya.

Meski sempat tersendat dengan desain kemasannya, namun usaha itu tetap berlanjut. Rebranding kemasan menjadi modal penting jajanan itu bisa melejit dan merebut hati pasaran.

Bahkan, camilan renyah itu telah menjangkau pemasaran hingga ke Madiun dan Semarang. Pemasaran di BozzFood Bogor juga tergolong paling tinggi diantara yang lainnya.

Pandemi ini sebenarnya ikut berimbas pada kondiamsi usaha kulinernya itu. Akan tetapi ia mencoba mencari celahnya. Tak tanggung-tanggung, Agnia menyiapkan produk baru berupa kaldu jamur dan kerupuk jamur.

“Yang terpenting harus open minded sih. Dalam artian mencoba diversifikasi produk. Pandemi seperti ini seharusnya mendorong kita (para pelaku usaha) untuk membuka wawasan seluas-luasnya. Jangan hanya terpatok dengan satu produk,” pungkasnya. (mam)