Antisipasi Efek Negatif, Aprindo Imbau Tarik Sementara Produk Buatan Prancis

Ilustrasi swalayan. (Frizal/Jawa Pos)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menghimbau anggotanya untuk menarik sementara produk-produk yang berasal dari Prancis atau bertuliskan made in France dari display.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengatakan latar belakang Aprindo menghimbau anggota untuk menarik sementara produk yang bertuliskan buatan Prancis karena melihat video viral yang beredar.

Di mana kelompok tertentu mendatangi tempat berjualan anggota Aprindo kemudian mengambil sejumlah produk yang dianggap berasal dari Prancis.

Solihin mengatakan edaran yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) cukup jelas yaitu menghimbau umat muslim dunia khususnya Indonesia untuk tidak membeli produk yang berasal dari Prancis.

Namun ternyata di lapangan ditangkapnya agak berbeda. Sejumlah produk yang diproduksi di dalam negeri, ikut kena imbasnya.

Menurut Solihin produk yang dibuat di Indonesia atau di negara lain bukan produk yang dimaksud oleh MUI.

Ilustrasi swalayan. (Frizal/Jawa Pos)

Mencermati kondisi saat ini, Solihin bilang khawatir hal itu terjadi lagi di anggota Aprindo yang lainnya.

Untuk itu, pernyataan sikap menarik sementara produk bertuliskan made in Prancis dari display diserukan ke anggota Aprindo demi menjaga keadaan agar tidak timbul dampak ekonomi yang tidak diinginkan.

“Kondisi ini membuat kami memberikan pernyataan sikap untuk sementara waktu, mengingat anggota Aprindo punya latarbelakang berbeda-beda, seperti dari minimarket, supermarket, tenant di pusat perbelanjaan, maupun stand alone,” jelasnya melansir Kontan, Kamis (5/11/2020).

Meski sudah ada langkah ini, Solihin belum bisa memerinci berapa banyak produk yang berasal dari Prancis ditarik sementara.

Kata Solihin himbauannya tersebut baru disampaikan kemarin ke anggota Aprindo sehingga saat ini belum ada laporan yang masuk.

Di sisi lain, Solihin bilang pernyataan sikap dari Aprindo juga sifatnya hanya himbauan saja bukan instruksi, sehingga semuanya juga dikembalikan ke anggota Aprindo mau menarik sementara produk made in Prancis dari display atau tidak.

Ilustrasi swalayan. (Frizal/Jawa Pos)

Adapun mengenai taksiran kerugian bagi peritel yang sudah terlanjur kena imbas dari aksi boikot produk Prancis ini, belum bisa dirinci oleh Solihin karena belum menerima laporan dari anggota yang bersangkutan.

“Kalau kami sebenarnya tidak permasalahkan apa yang sudah terjadi, kami hanya berharap tidak terulang lagi di gerai manapun,” kata Solihin.

Yang terang, Solihin berharap kondisi ini tidak berlangsung lama perekonomian bisa recovery dengan baik dan ekonomi bisa kembali bangkit. (*/ran)