Pangandaran Kembali Diguncang Gempa Bumi, Segini Kekuatannya

Kabupaten Pangandaran kembali diguncang gempa Senin (26/10/2020) pagi.

PANGANDARAN-RADAR BOGOR, Wilayah Kabupaten Pangandaran kembali di guncang gempa bumi. Kali ini kekuatannya magnitudo (M) 4,5 berpusat di laut.

Gempa Magnutudo 5,9 Guncang Pangandaran, Terasa Hingga Sukabumi

BMKG mencatat gempa terjadi pada Senin (26/10/2020), pukul 06.49 WIB. Koordinat gempa terletak di 8,22 Lintang Selatan dan 107,81 Bujur Timur.

Pusat gempa berada di laut dengan jarak 95 km dari arah barat daya, kabupaten Pangandaran. Gempa memiliki kedalaman 10 km.

Gempa dirasakan di Pangandaran dan Ciamis dengan skala MMI II. Skala ini yang berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Belum ada informasi mengenai dampak gempa Kabupaten Pangandaran.

Sebelumnya, Minggu (25/10/2020) Pangandaran, diguncang gempa dengan kekuatan 5,9 skala richter (SR). Gempa yang dirasakan di sejumlah wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah ini dipastikan tidak berpotensi terjadinya tsunami.

“Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Taufan Maulana dalam keterangannya, Minggu (25/10/2020).

Kabupaten Pangandaran kembali diguncang gempa Senin (26/10/2020) pagi.

Taufan menyebutkan, daerah yang merasakan guncangan gempa antara lain Sukabumi, Tasikmalaya, Pangandaran III-IV MMI, Kuningan, Garut, Cilacap III MMI, Kabupaten Bandung, Kebumen, Kutoarjo, Banyumas, Banjarnegara, Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta II-III MMI dan Kota Bandung II MMI.

“Pusat gempa berada di koordinat 8.22 LS dan 107.87 BT pada kedalaman 10 kilometer dasar laut,” ucap Taufan.

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menuturkan, gempa sempat dirasakan kuat selama 5 detik di Kabupaten Pangandaran. Sedangkan terasa 2 detik di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak akibat kejadian gempa bumi tersebut,” ucap Raditya.

Raditya mengimbau, agar pemangku kebijakan di daerah segera mengambil tindakan yang dianggap perlu guna mengantisipasi adanya potensi gempa susulan. Selain itu masyarakat diharapkan untuk tidak panik.

“Tidak terhasut oleh informasi yang tidak benar dan hanya mengakses informasi terkait gempa bumi dari instansi pemerintah dan dari pihak yang berwajib lainnya,” pungkasnya. (jpg)