Wapres Ma’ruf Amin Ingin Pilkada 2020 Ditunda

Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (21/10).

JAKARTA-RADAR BOGOR, Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Ma’ruf Aminrupanya memiliki pandangan berbeda dari Presiden Joko Widodo terkait penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

Ia mengaku menginginkan pelaksanaan Pilkada ditunda.

Seperti yang diketahui, Presiden Jokowi telah memutuskan Pilkada Serentak 2020 tetap harus dilaksanakan di tengah pandemi virus corona.

Namun, Ma’ruf dalam wawancara terbarunya dengan Najwa Shihab mengaku lebih ingin menunda Pilkada.
Jawaban Ma’ruf tersebut tentunya cukup mengejutkan karena berbeda dengan Jokowi.

Apalagi, putrinya yang bernama Siti Nur Azizah diketahui ikut maju sebagai calon kepala daerah di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Tangerang Selatan 2020.

Ma’ruf menjelaskan jika pihak yang berkepentingan agar Pilkada Serentak tetap dilanjutkan di tengah pandemi COVID-19 adalah calon kepala daerah petahana atau incumbent.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (21/10).

Sedangkan putrinya Siti Nur Azizah merupakan seorang kandidat baru dan bukan berstatus sebagai calon kepala daerah petahana sehingga tidak mempermasalahkan jika ditunda.

”Saya kira kalau saya sih lebih baik ditunda,” kata Ma’ruf dikutip dari siaran kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (22/10/2020).

“Karena anak saya kan bukan incumbent. Yang berkepentingan untuk tak ditunda itu kan incumbent ya. Anak saya bukan incumbent.” dilansir Wow Keren Media.

Lebih lanjut Ma’ruf mengatakan selama ini ia tidak pernah mendorong anak-anaknya untuk maju mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah di Pilkada.

Apalagi, ia selama ini bukan merupakan kader maupun petinggi dari partai politik.

Namun, Ma’ruf menegaskan setiap warga negara memiliki hak untuk mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah di Pilkada. Hak tersebut membuatnya tidak bisa melarang sang anak untuk mencalonkan diri dalam Pilkada.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (21/10).

”Saya masuk sebagai wapres bukan karena saya anggota partai. Jadi sebenarnya memang saya tak bisa larang anak saya,” ungkap Ma’ruf.

“Saya tak bisa larang siapa saja mencalonkan diri. Walaupun itu anak saya.”

”Saya jadi wapres itu bukan saya yang mau jadi wapres, karena memang saya diminta untuk itu dari banyak pihak,” sambungnya.

“Termasuk anak saya juga seperti itu juga. Saya gak menyuruh. Tapi saya tak bisa melarang.” (*/ran)