BOGOR-RADAR BOGOR, Penyebaran virus corona saat ini benar-benar dirasakan dampaknya dalam dunia pendidikan. Para pelajar khususnya, harus menerima berbagai materi melalui media pembelajaran daring.
Hal ini tentu membuat sebagian anak sulit mengerti pembelajaran. Ditambah dengan rasa jenuh.
Berawal dari kondisi itu, munculah inovasi “Pendaringan Bogor” yang diinisiasi oleh Kepala Seksi Pelayanan Pendidikan KCD wilayah 1, Satari.
Pendaringan Bogor, kata Kepala Seksi Pelayanan Pendidikan KCD wilayah 1, Satari, merupakan singkatan dari pendampingan pembelajaran daring oleh mahasiswa di lingkungan Bogor.
Program tersebut nantinya membentuk kelompok belajar tiap RT dengan pendampingan para mahasiswa. Tiap kelompok maksimal berjumlah 7 anak.
“Jadi sharing mereka ada kesulitan apa saat sekolah, tanyakan ke mahasiswa pendampingnya. Ini dilakukan setiap akhir pekan,” ungkap Kepala Seksi Pelayanan Pendidikan KCD wilayah 1, Satari kepada Radar Bogor (20/10/2020).
Berkolaborasi dengan komunitas mahasiswa Mandalika, yang merupakan komunitas mahasiswa IPB, Pendaringan Bogor untuk pertama kali atau sebagai pilot project diterapkan di RW 1 dan 2 Kecamatan Dramaga.
Menurut Satari, pekan ini sudah masuk pekan ketiga atau mendekati dengan penilaian dan evaluasi program. Sebab, setelah hasil pilot project tersebut, ia akan membawa inovasinya ini ke Provinsi.
Dengan harapan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong Pendaringan Bogor diterapkan hingga se-Jawa Barat.
“Makanya, saya lagi melihat, goals saya di pilot project tercapai atau tidak,” tambah Kepala Seksi Pelayanan Pendidikan KCD wilayah 1, Satari.
Ia mengatakan, poin penting yang ingin ia capai adalah pemahaman pembelajaran anak bertambah. Juga mengurangi kejenuhan anak.
“Poin dua saya rasa sudah terlihat, karena mereka sharing, belajar bersama, tidak monoton depan gadget. Nah poin pertama masih saya kaji,” bebernya. (ran)