25 radar bogor

Wapres Ke-9 RI Hamzah Haz Dirawat di RSPAD, Begini Kondisinya

Hamzah-Haz
Hamzah Haz, Wakil Presiden (Wapres) ke-9 RI, saat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Hamzah-Haz
Hamzah Haz, Wakil Presiden (Wapres) ke-9 RI, saat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Hamzah Haz, Wakil Presiden (Wapres) ke-9 RI, tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu dikabarkan menderita sakit akibat gangguan fungsi organ.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani.

“Mohon doanya supaya cepat sembuh. Beliau gangguan fungsi organ karena faktor usia,” kata Arsul di Jakarta Kamis (15/10/2020).

Menurut Arsul, Hamzah Haz yang merupakan Wapres RI pendamping Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu tidak mengalami kesulitan makan. “Iya begitu (makan masih lancar),” kata Arsul.

Namun demikian, selang infus tampak terpasang di tangan mantan Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada kabinet Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie itu.

Untuk diketahui, Hamzah lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, 15 Februari 1940, atau 80 tahun lalu. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden pada periode 2001-2004.

Sebelum menjabat Wakil Presiden, Hamzah Haz merupakan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan dalam Kabinet Presiden Keempat RI K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Pada 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia, setelah memenangi pertarungan pemilihan wakil presiden di parlemen mengungguli Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung dan sejumlah nama lainnya.

Hamzah Haz juga dikenal sebagai Ketua Umum DPP PPP keempat yang memimpin dari 1998 hingga 2007. Dia digantikan oleh Suryadharma Ali pada Februari 2007.

Selama dipimpin Hamzah Haz, PPP mencapai masa keemasan dengan keberhasilan meraih kursi di DPR terbanyak ketiga hasil Pemilu 1999 dan 2004 (setelah Golkar dan PDI Perjuangan). (net/ysp)