Usung Kota Mandiri, Kini Summarecon Hadir di Bogor

Lokasi pembangunan Summarecon Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Di tengah pandemi Covid-19, PT Summarecon Agung Tbk kian melebarkan sayapnya. developer property itu kembali memperkenalkan pengembangan kawasan terbarunya.

Berbekal pengalaman 45 tahun dalam mengembangkan kawasan berskala kota di Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, dan Makassar, kini Summarecon hadir di Bogor.

Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi mengatakan, Summarecon tidak akan pernah berhenti untuk memberikan kontribusi kepada negeri.

Di saat pandemi Covid-19, PT Summarecon Agung terus menjalankan kegiatan usaha, agar perekonomian tetap terus berjalan.

Sejauh ini unit usaha pengembangan properti Summarecon tersebar di Serpong, Bekasi, Bandung, dan Makassar, dan terus meluncurkan produk-produk terbarunya.

“Dan kami bersyukur hasil penjualan sangat memuaskan. Hari ini kami secara resmi mengenalkan pengembangan terbaru yang segera akan menjadi salah satu icon dan signature Summarecon, yaitu Summarecon Bogor,” kata Adrianto kepada wartawan, Sabtu (10/10/2020).

Lokasi pembangunan Summarecon Bogor.

Ia mengungkapkan, optimis peluncuran Summarecon Bogor juga akan disambut baik oleh masyarakat.

Sementara itu, Direktur Summarecon, Herman Nagaria menjelaska, Summarecon Bogor memiliki luas 500 hektar, sangat ideal untuk dikembangkan sebagai kota mandir.

Hadir di lokasi yang sangat strategis, bersisian dengan Kota Bogor, dan dapat dijangkau melalui akses langsung pintu tol Bogor Selatan yang terhubung dengan Tol Jagorawi, serta dapat pula diakses dari kota Bogor.

Summarecon akan mengembangkan kota baru di Bogor karena kawasan ini memiliki potensi yang luar biasa baik dari alam maupun pasarnya.

Summarecon Bogor memiliki konsep yang berbeda, yaitu kami membangun kota mandiri yang baru untuk first home family, agar hidup dengan environment yang baru, yaitu pemandangan yang indah, udara yang sehat dan segar, dan juga akses yang sangat baik.

Dengan demikian penghuni bisa menikmati cara dan gaya hidup yang baru. New City, New Environment, NewPengembangan Summarecon Bogor akan sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini yaitu hidup di lingkungan yang sehat dalam harmoni keseimbangan alam.

Lokasi pembangunan Summarecon Bogor.

Dengan ketinggian 300-500 meter di atas permukaan laut, ditambah dengan saleable yang hanya 38 persen (pada umumnya saleable di dataran rendah sekitar 60 persen), memungkinkan penghuni di Summarecon Bogor dapat menikmati manfaat lingkungan dan udara yang sehat juga iklim yang sejuk.

“Kelebihan lainnya adalah pemandangan empat gunung, yaitu Gunung Salak, Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Gunung Pancar,” katanya.

Selain itu, diapit dua lapangan golf 63 holes dengan luas kurang lebih 210 hektar yang tentunya menambah area terbuka hijau dan pemandangan lapangan golf yang indah.

Summarecon Bogor merupakan pengembangan berskala kota yang di dalamnya akan saling terintegrasi antara hunian, dengan fasilitas kota lainnya seperti tempat usaha, komersial, pendidikan, kesehatan, dan hiburan yang memungkinkan penghuni dapat melakukan beragam aktivitas didalamnya.

Sebagai awal pengembangan, Summarecon Bogor akan menawarkan dua tipe hunian kepada masyarakat, yaitu The Agathis Golf Residence yang melibatkan arsitek ternama Denny Gondo dan The Mahogany Residence hasil karya arsitek Hadiprana.

Seluruh cluster hunian akan dilengkapi dengan beragam fasilitas seperti club house, kolam renang, tempat bermain anak dan lainnya.

Lokasi pembangunan Summarecon Bogor.

Memperhatikan trend work from home, maka tidak hanya hunian tapi juga fasilitas lainnya di Summarecon Bogor diciptakan untuk memenuhi beragam aktivitas penghuninya.

“Dengan adopsi teknologi seperti koneksi internet berkecepatan tinggi, bekerja nantinya tidak hanya dapat dilakukan di rumah, tapi juga di taman, clubhouse dengan konsep co-working space dan fasilitas lainnya.

“Sehingga kini, lingkungan rumah tidak lagi sekedar tempat singgah untuk beristirahat dalam beberapa jam, tapi berubah fungsi menjadi 24 hours home” tukasnya. (ded)