25 radar bogor

Percepat ‘Link and Match’, Kemendikbud Giatkan Kerja Sama Industri

Direktur Jenderal pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto beri sambutan dalam penandatanganan nota kesepahaman Kemendikbud dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) Singhasari di Malang, Sabtu (10/10/2020). Foto Ajeng Jasita Ingtyas/nusadaily.com
Direktur Jenderal pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto memberikan sambutan dalam acara penandatanganan nota kesepahaman Kemendikbud dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) Singhasari di Malang, Sabtu (10/10/2020). Foto Ajeng Jasita Ingtyas/nusadaily.com

MALANG-RADAR BOGOR, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi terus berupaya menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan duniaindustri (DUDI). Hal ini dilakukan agar dunia pendidikan tidak tertinggal jauh dengan perkembangan kemajuan industri.

Agar “link and match” dengan dunia industri dapat terus berjalan secara berkesinambungan, Ditjen Pendidikan Vokasi juga telah mewajibkan lembaga pendidikan vokasi untuk melaksanakan paket-paket dalam program tersebut.

“Dalam pelaksanaan paket ‘link and match’, industri terlibat penuh dalam perencanaan pembelajaran, proses belajar, dan evaluasi.Ini merupakan mekanisme kerja sama saling menguntungkan antara sekolah dengan industri,” terang Direktur Jenderal pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto di sela-sela penandatanganannota kesepahaman Kemendikbud dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) Singhasari tentang “Pengembangan Pendidikan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi” dan perjanjian kerja sama Ditjen Pendidikan Vokasi dengan KEK Singhasari tentang “Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Pendidikan Vokasi” di Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/10).

Dalam acara tersebut, turut dihadiri Rektor Universitas Brawijaya Malang, Direktur Politeknik Negeri Malang (Polinema), Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan Ketua Yayasan Pendidikan Telkom.

Pada kesempatan tersebut Wikan menjelaskan, salah satu tujuan utama program paket “link and match”adalah untuk meningkatkan kualitas lulusan pendidikan vokasi agar relevan dengan kebutuhan industri.

Sehingga akan berdampak kepada peningkatan dan penguatan kualitas peserta didik pendidikan vokasi.“Sayamengapresiasi KEK Singhasari yang telah mengimplementasikan ‘link and match’. Semogakerja sama ini dapat ditiru dan diimpementasikan di daerah kawasan industri lainnya, serta di daerah yang bukan kawasan industri pula,” jelasnya.

Foto Ajeng Jasita Ingtyas/nusadaily.com

Wikan pun berharap, kemitraan strategis (strategic partnership) atau “link and match” antara pendidikan vokasi dengan DUDI, sedikitnya harus memberikan manfaat bagi keduabelah pihak, permanen dan berkesinambungan, serta efektif dan efisien.“Adapun pelaksanaannya menuntut keterlibatan seluruh stakeholder, baik pemerintah daerah, industri, dan pengelola lembaga pendidikan dalam perencanaan maupun implementasinya,” terangnya.