25 radar bogor

Orang Tua Protes Penangkapan Ratusan Pelajar yang Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja

Sejumlah orang tua mendatangi Mapolrestabes Bandung untuk menanyakan nasib anak-anaknya yang diamankan polisi saat aksi unjuk rasa, Rabu (7/10/2020).
Sejumlah orang tua mendatangi Mapolrestabes Bandung untuk menanyakan nasib anak-anaknya yang diamankan polisi saat aksi unjuk rasa, Rabu (7/10/2020).

BANDUNG-RADAR BOGOR, Sebanyak 209 orang pendemo yang berakhir ricuh pada Rabu sore kemarin, karena mengarahkan anarkis, masih diperiksa intensif pihak Polrestabes Bandung. Hal ini untuk mendalami peran para pendemo ini.

Wakapolrestabes Bandung, AKBP Ujung Yade Setiawan mengatakan, pihaknya masih memeriksa para pendemo, apakah terlibat pengrusakan, pelemparan kepada petugas Rabu malam kemarin.

“Masih kami dalami, jika memang terbukti melanggar pidana kami akan pisahkan, jika tidak kami lakukan pembinaan lalu kami kembalikan ke orang tuanya,” jelasnya, Kamis (8/10).

Sementara itu, diluar gerbang Polrestabes Bandung, sejumlah orang tua pendemo yang diamankan Polisi memprotes pihak Polrestabes Bandung yang tidak jelas memberikan informasi pemulangan anak mereka.

Para orangtua ini memaksa masuk ke halaman Mapolrestabes Bandung. “Anak saya di dalam pak, masih 15 tahun,‎ mau lihat,” ucap seorang ibu yang meminta kepada Polisi agar anaknya dibebaskan, di depan gerbang Mapolrestabes Bandung, Kamis (8/10/2020).

Para orangtua ini ditemui Wakapolrestabes Bandung AKBP Yade Setiawan Ujung. Ia meminta para orangtua ini untuk tenang. “Ibu kalau anaknya masih 15 tahun harusnya dijaga. Ibu dan bapak harap tenang, yang disini sedang kami periksa,” ucap Yade.

Yade mengatakan, total ada 209 orang yang diamankan. “Delapan orang diantaranya diperiksa penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung. Dari 209 yang dirapid tes, 13 orang diantaranya reaktif Covid 19. Saat ini sedang kami pilah, kami periksa, ada enggak dari anak-anak ini yang berbuat kejahatan saat unjuk rasa kemarin. Jadi kami mohon waktunya,” terang Wakapolrestabes.

Salah satu orangtua, Ruli (48) warga Astana Anyar Kota Bandung mengaku mencari anaknya yang masih berusia 17 tahun dan masih pelajar SMA.

“Dikabari katanya di Polrestabes. Masih SMA, katanya mau sama teman-temannya foto-foto demo. Tapi belakangan ketangkap,” paparnya kepada wartawan.(rif/pojoksatu)