CIBINONG – RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, akhirnya mulai mengaktifkan alat untuk menguji sampel swab test dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Diketahui, Pemkab Bogor ternyata belum memanfaatkan secara maksimal alat PCR. Bahkan, bantuan alat test PCR dari Gubernur Jabar masih dibiarkan nganggur. Akibatnya, untuk mengetahui hasil swab, pasien harus menunggu hingga tiga minggu.
Alat test uji PCR yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Bogor jumlahnya sebanyak enam unit. Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) baru mengaktifkan dua unit, yakni di RSUD Cibinong dan Ciawi.
Sementara, empat alat lainnya, tersimpan di Labkesda sebanyak dua unit, serta dua unit lagi masing-masing ada di RSUD Leuwiliang dan RSUD Cileungsi.
“Awalnya, kami berpikir dengan empat RSUD di support RS swasta, Lab IPB, BPKL dan Litbangkes itu sudah cukup,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Dedi Syarif.
Karena itu, Dinkes hanya menggunakan dua unit alat test PCR yang ada di RSUD Cibinong dan RSUD Ciawi. Hanya di dua rumah sakit ini alat test PCR terigester ke Litbangkes. Sementara alat test PCR yang ada di RSUD Cileungsi dan Leuwiliang sampai hari ini belum terigester. “RSUD Cileungsi dan Leuwiliang sedang di proses,” imbuhnya.
Meski belum terigester, kata dia, alat test PCR di dua RSUD tersebut sudah digunakan. Tapi, kapasitasnya kecil dan hanya digunakan untuk menguji sampel swab test pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD tersebut.
“Sebenarnya mereka semuanya sudah running tapi untuk internal rumah sakit saja mereka sudah over juga karena banyak pasien yang dirawat,” katanya.
Sementara, untuk pasien non perawatan di RSUD, sampelnya tidak mampu ditampung di dua RSUD tersebut. “Salah satunya yang isolasi di Kemang, kita kirim ke Labkesda. Labkesda diperiksanya ke Lab IPB dan BTKL,” katanya
Namun, karena kurang jeli melihat perkembangan, Dinkes Kabupaten Bogor akhirnya kewalahan menangani sampel swab test.
Laboratorium Litbangkes di Jakarta, Laboratoium IPB dan Badan Penelitian Kesehatan Lingkungan (BTKL) yang selama ini menjadi tempat tujuan untuk menguji test PCR semuanya overload.
Setelah menjadi sorotan karena hasil uji swab test bisa memakan waktu hingga tiga pekan, Dinkes baru mengambil langkah untuk mengaktifkan alat test PCR yang ada. Dedi mengatakan, mulai pekan depan pihaknya akan mengaktifikan dua alat test PCR di Labkesda.
Pihaknya juga akan memanfaatkan alat test PCR dari BNPB yang rencananya akan ditempatkan di RSUD Cibinong. Dengan demikian total, Kabupaten Bogor memiliki 7 alat test PCR untuk mempercepat pengujian sampel swab test.
“Sekarang ada proses, Minggu depan di Labkesda kita ada dua alat PCR, satu BSL-2 lengkap, satu lagi bantuan dari Propinsi. Yang BSL-2 bisa menguji 200 spesimen perhari dari Pemda Provinsi sekitar 46 spesimen perhari,” katanya. (ded/c)