Sering Jadi Lokalisasi, Pengusaha Hotel di Ciawi Diminta Lebih Tegas

Ilustrasi

CIAWI-RADAR BOGOR, Wilayah Desa Ciawi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor menjadi ikon aktivitas prostitusi di kawasan Puncak. Bukan tidak bisa ditertibkan, melainkan sejumlah penjaja seks diketahui bukan berasal dari warga Kabupaten Bogor saja melainkan dari luar daerah.

Babinsa Desa Ciawi, Kecamatan Ciwai, Nasirrudin membenarkan wilayah tersebut menjadi titik lokasi berkumpul para penjaja seks.

Kegiatan seperti ini, kata dia melanjutkan, sangat sulit untuk dihilangkan atau menjadi penyakit sosial yang sudah melekat dengan wilayah Ciawi, Kabupaten Bogor. Sebab wilayah ini berada di pusat keramaian selatan Kabupaten Bogor.

“Memang yang menjadi sorotannya puncak ya Ciawi ini. Lokasinya mungkin strategis,” kata dia kepada Radar Bogor saat ditemui di markas Komando Rayon Militer/2122 Ciawi, kemarin (28/9/2020).

Dia mengaku, saat ini pergerakan bisnis lendir yang terjadi di wilayah Ciawi sangat tertutup. Terkadang para petugas saat melakukan pemantauan ke lokasi yang diindikasi menjadi lokalisasi penjaja seks sejumlah pelaku seketika tak terlihat.

“Jadi mainnya kucing-kucingan sekarang. Sangat sulit sebetulnya kalau bukan dari kesadaran sendiri,” ujarnya.

Sejumlah penjaja seks di wilayah tersebut, lanjutnya, sebagian besar bukanlah berasal dari warga asli Desa Ciawi, Kecamatan Ciawi melainkan wisatawan yang berangkat dari luar daerah.

Hal ini menunjukan bahwa para pengusaha penginapan maupun hotel yang ada di sekitar wilayah dapat lebih tegas lagi dalam menerima pengunjung yang ingin berwisata atau sekedar menginap.

Ilustrasi

“Kalau bisa dicek tuh identitas dan surat nikahnya. Kalau sekarang kan masih PSBB jadi tidak boleh sampai waktu yang sudah ditentukan. Harus ada surat nikah untuk pasangan yang ingin menginap,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kapolsek Ciawi Kompol Sahroni Kuswandi menyebut, total ada 12 orang. Enam perempuan dan enam laki-laki diamankan petugas saat ketahuan berada di dalam kamar di penginapan yang kerap dijadikan tempat praktek prostitusi.

Kegiatan prostitusi yang terjadi memang menjadi penyakit bagi warga Ciawi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. “Telah diamankan 6 pasangan atau 12 orang dari penginapan yang pada saat pengecekan berada didalam kamar dan diketahui bukan suami istri,” kata dia kepada Radar Bogor, kemarin.

Selanjutnya, kata dia, operasi kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (KRYD) ini menyasar ke sejumlah lokasi yang diduga menjadi lokalisasi prakter prostitusi di kawasan puncak.

Dia menambahkan, lokasi yang menjadi sasaran yakni Jalan umum di sepanjang Jalan HM Toha kerap dijadikan tempat mangkal oleh Pekerja Seks Komersial (PSK). “Juga penginapan di kawasan sekitar Ciawi. Memang prostitusi masih menjadi penyakit warga Ciawi,” tandasnya. (reg)