Permintaan Emas Naik Gila-Gilaan

Ilustrasi

JAKARTA-RADAR BOGOR, Bicara investasi, emas masih menjadi primadona. Bahkan, pada bidang pialang berjangka.

Itu diakui PT Bestprofit Futures (BPF) Cabang Surabaya. Selama pandemi Covid-19, perusahaan mencatatkan kenaikan sekitar 119,12 persen nasabah.

Sebagian besar investasinya adalah emas. Seiring pergolakan ekonomi global, harga emas pun volatile. Naik dan turunnya sempat drastis.

Terutama pada masa persebaran SARS-CoV-2 seperti sekarang. Harga emas yang dinamis itu menjadi peluang investasi bagi sebagian masyarakat.

Kepala BPF Surabaya Kiki Kurniadin menyatakan bahwa belakangan jumlah nasabah meningkat signifikan.

“Animo masyarakat pada emas sangat tinggi,” ucapnya Jumat (25/9/2020).

Ilustrasi

Sebab, emas adalah safe haven. Kendati turun pun, harganya tidak akan sampai menyentuh angka 0 rupiah.

Saat harga emas turun, peminatnya justru banyak. Sebagian besar masyarakat malah akan berbelanja emas ketika harganya terjangkau.

Selanjutnya, mereka tinggal menjadikan emas itu simpanan untuk bisa dijual lagi nanti saat harganya tinggi. Dengan demikian, pergerakan sell and buying emas selalu ada.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang menuturkan bahwa pandemi menggairahkan perdagangan berjangka komoditas (PBK).

“Naik hingga 30 persen jika dibandingkan dengan tahun kemarin,” ujarnya. Maka, tren bursa berjangka Jakarta malah positif.

Paulus menambahkan, emas tetap menjadi favorit investasi berjangka. Sampai tiga bulan lagi pun, harganya masih akan kuat.

Ilustrasi

“Terlebih beberapa negara sudah melewati masa krisis ekonomi,” terangnya.

Investasi emas selalu mendatangkan profit. Emas tidak seperti instrumen investasi lain di bawah naungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Namun, berinvestasi emas lewat bisnis pialang berjangka mengandung risiko yang tidak kecil. Apalagi, ada banyak perusahaan pialang berjangka yang ilegal. (jp/ran)