Beredar Kabar Gunung Salak Terbelah, Ini Penjelasan BNPB

Potensi Bahaya Tanah Longsor Sekitar Gunung Salak (Istimewa)

JAKARTRA-RADAR BOGOR, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya mengonfirmasi terkait isu yang beredar di media sosial terkait Gunung Salak Terbelah.

Kepala BNPB Doni Monardo menegaskan bahwa pihaknya hingga detik ini tidak menerima laporan soal Gunung Salak terbelah. “Tidak ada laporan masuk ke kami soal Gunung Salak terbelah,” kata Doni Monardo melalui Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati.

Mengenai isu tersebut, BNPB menjelaskan bahwa pihaknya menerima informasi mengenai tanah longsor yang terjadi di Gunung Salak, Provinsi Jawa Barat. Longsoran dipicu salah satunya hujan yang sangat lebat pada Senin lalu (21/9). Saat itu hujan diikuti dengan angin kencang.

Berdasarkan laporan Resort PTNW Gunung Salak 1 pada Kamis (24/9), curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Cikedung meluap dan longsoran di bibir sungai. Wilayah pemantauan di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Identifikasi lapangan hingga jalur Sungai Cikedung dari hulu atau puncak Salak 3 sampai hilir (Palalangon).

Luapan Sungai Cikedung juga dipicu oleh rusaknya jalur sungai, seperti pendalaman dan pelebaran jalur sungai, serta kerusakan lain di bagian hilir. Beberapa catatan terkait dengan kerusakan yang teridentifikasi yakni tertutupnya akses jalan dari Kampung Palalangon dan Kampung Loji dan longsor di tiga wilayah yang menimpa rumah warga, musola dan jembatan penghubung Palalangan dan Loji.

Hasil survei hulu Sungai Cikedung dan Cisereh di puncak Gunung Salak-3 menyebutkan terdapat longsoran di sepanjang bibir hulu sungai akibat hujan deras pada Senin lalu.

Di samping itu, pada pemantauan saat itu Tim Resort Salak-1 dan PSSEJ tidak menemukan adanya bekas penebangan liar. Bencana longsor akibat fenomena alam, kayu yang dibawa air sungai merupakan longsoran sepanjang aliran sungai.

Potensi Bahaya Tanah Longsor Sekitar Gunung Salak (Istimewa)

Pada saat kejadian tinggi air sungai dihulu atau puncak Salak 3 cukup tinggi dan air terpecah di lokasi pesawahan dan ladang atau kebun masyarakat. Pada cuaca normal aliran air sungai sangat kecil, dan akan sangat besar pada saat hujan deras atau ekstrem.

Menyikapi laporan tersebut, Kepala BNPB Doni Monardo meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk mengingatkan masyarakat yang berada di bagian bawah dan di sekitar kawasan yakni Bogor dan Sukabumi agar berhati-hati.

“Jangan sampai kena material longsor. Kalau ada yg berisiko, ambil langkah mengungsi selama musim hujan,” pesan Doni melalui pesan digital, Sabtu (26/9).

Masyarakat diimbau waspada dan siap siaga mengingat Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan peringatan dini cuaca. Prakiraan BMKG menyebutkan wilayah Jawa Barat termasuk salah satu wilayah dengan potensi hujan lebat yang diikuti dengan petir/kilat dan angin kencang, sedangkan pada hari ini, Senin 28 September 2020, potensi hujan masih dapat terjadi dengan disertai petir atau kilat dan angin kencang. (izo/rs)