25 radar bogor

November Puncak Curah Hujan Diatas Normal

Radar Bogor Group dalam acara kongko di halaman D'Bozz Cafe, Jumat (25/9).

Bahkan, lanjut Muthalib, hambatan di air itulah yang biasa menyebabkan banjir bandang. Untuk itulah ia meminta masyarakat agar lebih sadar dengan lingkungan sekitarnya.

“Perlu juga memangkas pohon yang punya risiko tumbang karena hujan lebat atau angin kencang. Tidak perlu dipotong. Cukup dihindari agar tidak berpotensi membahayakan,” tandasnya.

Direktur Teknik PDAM Tirta Pakuan, Ade Syaban Maulana juga meminta agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Sumber air bersih yang diolah PDAM berasal dari dua sungai besar, Cisadane dan Ciliwung. Permasalahan ya g mereka hadapi ternyata juga bukan hanya soal sedimentasi atau lumpur.

Sampah yang hanyut di sungai-sungai juga malah menjadi kendala terberat yang dihadapi mesin-mesin pengolahan air. Pasalnya, proses untuk menyaring air yang mengandung sampah jauh lebih lama dibanding yang membawa lumpur atau endapan. Tak jarang, sampah itu juga bisa merusak rangkaian mesin yang dimiliki oleh perusahaan berpelat merah tersebut.

“Dulu, kita pernah beli alat untuk menyaring sampah untuk pengolahan air minum begitu di Jerman. Tidak lama, alatnya malah rusak. Ternyata, jenis sampah kita memang berbeda dengan orang Jerman. Kalau kita, sampahnya, ada yang kasur, sepatu, ban bekas, atau aneka jenis plastik,” sesal Ade.

Pihak PDAM pun sempat berbinar-binar dengan aturan soal penggunaan plastik antara Kota dan Kabupaten Bogor. Akan tetapi, harapan pengurangan sampah plastik itu meredup seketika. Lantaran realisasi di lapangan kurang maksimal. Buktinya, PDAM masih kerap menjumpai air baku yang membawa berbagai jenis sampah dari sungai.

“Harusnya memang kita bergandengan tangan dengan pegiat lingkungan. Contoh sederhananya bisa dengan membuat biopori di sekitar sungai-sungai demi menjaga pasokan air. Itu juga bisa mencegah bencana karena kemampuannya menyimpan air,” tandasnya. (mam)