Masuk Musim Tanam, Petani Bogor Kekurangan Pupuk Subsidi

Ilustrasi petani

CIBINONG – RADAR BOGOR, Mejelang musim tanam, para petani di Kabupaten Bogor membutuhkan banyak pupuk subsidi.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Siti Nuryanti  menjelaskan, sudah menhajukan permohonan sekitar 21 ribu ton pupuk subsidi.

Namun, hanya setengah kuotanya yang disetujui dan bakal disalurkan dengan menggunakan kartu tani.

“Sampai sekarang baru 10 ribu ton (pupuk yang siap). Kita sudah mohon kembali karena ini mau masuk musim tanam. Kalau tidak ada pupuk subsidi, terpaksa petani membeli pupuk non subsidi,” ungkapnya, usai Rapat Koordinasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3), Rabu (16/9/2020).

Rapat itu juga membahas sekaligus memperkuat tim KP3 yang sudah ada. Mereka bakal melakukan monitoring terkait kebutuhan pupuk di Kabupaten Bogor.

Tak terkecuali dengan aplikasi Kartu Tani untuk pengadaan pupuk beraubsidi tersebut. Meski begitu, masih ada empat kecamatan yang perlu perhatian karena sinyalnya yang tersendat, yakni Sukamakmur, Jonggol, Tenjo, dan Nanggung.

Ilustrasi petani

Nuryanti menambahkan, pupuk subsidi akan menyentuh 66.030 petani di seluruh wilayah Kabupaten Bogor. Mereka adalah para petani yang terdaftar melalui kelompok tani (poktan) masing-masing.

Semula, harga pupuk urea dipatok pada angka Rp6 ribu per kilogram. Dengan adanya subsidi dari pemerintah, pupuk jenis urea itu bisa dibeli petani dengan harga Rp1.800 per kilogram.

“Pupuk subsidinya itu hanya bisa dibeli dengan kartu tani. Di dalamnya (kartu tani) telah terdata secara online, masing-masing petani sudah punya kuota berapa banyak kebutuhan untuk lahannya. Maksimal lahan juga dua hektare,” terang Nuryanti.

Kendati demikian, Nuryanti belum bisa memastikan kapan pupuk bersubsidi itu akan disalurkan. Sejauh ini, mereka masih menunggu surat dari pusat untuk penyaluran pupuk. Sebelum itu, mereka masih mengupayakan agar pupuk yang turun itu sesuai dengan jumlah yang mereka ajukan. (mam/c)