PUPR Janji Normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas Tahun Depan

Sejumlah petugas pengecekan sungai terjun langsung ke wilayah Desa Bijongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Selasa (15/9).

GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Pencemaran Sungai Cileungsi akibat limbah pabrik di sekitar bantaran sungai membuat sungai besar tersebut terbilang menjadi sarang penyakit bagi warga di sekitar bantaran sungai tersebut.

Menyikapi hal ini Kementerian PUPR berencana melakukan normalisasi Sungai Cileungsi. Hal ini terlihat ketika sejumlah petugas pengecekan sungai terjun langsung ke wilayah Desa Bijongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Selasa (15/9).

Ketua KP2C Puarman membenarkan pengecekan lokasi sungai yang akan dinormalisasi. “Betul sudah (tinjau) barusan,” kata dia kepada Radar Bogor, kemarin.

Dia menjelaskan, peninjauan dilakukan untuk kemudian dikaji ulang. Setelahnya Kementerian PURP, kata dia melanjutkan, akan menyelesaikan design.

“Setelahnya akan direalisasikan pada tahun depan. Kami juga berharap Kementerian dapat betul merealisasikan ini,” imbuhnya.

Dia menguraikan, pengukuran normalisasi Sungai Cileungsi – Cikeas ini dimulai dari pengerukan, pelebaran, penanggulangan dan penguatan tebing-tebing sungai. “Untuk tahap awal direncakan 4 kilometer dari pertemuan kedua sungai,” ungkapnya.

Dia meminta, rencana ini jangan sampai mangkir dari pekerjaan nantinya. Sebab dampak banjir selalu terjadi akibat sungai dangkal dan sempit sehingga tidak dapat menampung air. “Semoga kita tunggu saja. Karena sudah tidak mampu lagi menampung air jika debit air tinggi,” tandasnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni menegaskan, pencemaran yang terjadi sudah sangat menjadi biasa sehingga dirasa tak menjadi permasalahan serius.

Padahal, kata dia melanjutkan, seharunya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) baik Kabupaten Bogor maupaun Provinsi Jawa Barat harus segera mengambil tindakan tegas agar kasus sepertinya tidak terulang lagi. “DLH baik Kabupaten maupun Provinsi harus bertindak tegas dan cepat,” kata dia kepada Radar Bogor,  Selasa (15/9/2020).

Sejumlah petugas pengecekan sungai terjun langsung ke wilayah Desa Bijongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Selasa (15/9).

Dia menyebut, persoalannya saat ini kasus Pencemaran Sungai Cileungsi telah lama terjadi bahkan sudah mencapai pada tahap perundingan di Ombudsman Jakarta Raya.

Dia menambahkan, seharusnya sejumlah rencana seperti pembentukan satgas sungai yang melibatkan sejumlah unsur wilayah dapat tetap dilakukan meskipun dalam situasi seperti saat ini. “Ini saya berharap dapat segera dilakukan,” tukasnya.

Sementara, sejumlah pengaduan warga di sekitar bantaran Sungai Cileungsi yang berlokasi di Desa Bijongkulur dan Ciangsana juga diterima kepala desa setempat.

Pjs Kepala Desa Bijongkulur Endang membenarkan hal tersebut. Dia mengaku telah mendapat berbagai laporan dari warga terkait keluhan bau hingga warna air sungai berubah menjadi hitam pekat tiga hari lima hari terakhir ini.

Dia meminta, untuk warga tetap menjaga kebersihan di sekitar sungai sehingga tidak menimbulkan berbagai jenis penyakit yang bisa saya terjadi dan menyerang warga.

Sementara itu, katanya lagi, pemerintah pusat seharusnya dapat lebih tegas dalam menindaklanjuti persoalan yang setia tahunnya sama yakni pencemaran sungai.

“Tentunya kami hanya bisa menghimbau warga dan memohon agar pemerintah dapat turun langsung sebagai mana mestinya. Selain berbau ini sangat rentan jika menjadi lahan penyebab timbulnya berbagai penyakit,” tandasnya. (reg)