BOGOR-RADAR BOGOR, Menjadi pengusaha muda yang sukses di tengah pandemi saat ini, dibutuhkan mindset yang kuat.
Hal itulah yang coba ditanamkan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bogor, Zulfikar Priyatma, saat menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan Dispora Youthpreneur Academy, di ruang redaksi Graha Pena Radar Bogor, Selasa (15/9/2020).
Dalam kegiatan tersebut, peserta dibagi dalam 4 kelompok yang terdiri dari 7-8 orang. Kegiatan ini tak hanya untuk berdiskusi dan berbagi saja melainkan melakukan pelatihan dengan beberapa praktek sederhana.
Sebagai pengusaha yang sudah bergelut dalam dunia bisnis 16 tahun, Zulfikar sudah banyak menghadapi berbagai fase dalam proses seseorang menjadi pengusaha sukses.
Untuk menjadi manusia yang sebenarnya, kata Zulfikar, seseorang akan mengalami titik balik kehidupan dan akan selalu berevolusi.
Ada dua kondisi dimana seseorang dapat tumbuh dengan baik, yaitu melalui kondisi terbuka atau terluka.
Terbuka, artinya bersedia merubah diri dan keluar dari zona nyaman. Sedangkan terluka, kondisi saat seseorang terpuruk dan membuatnya berusaha untuk mengubah keadaan. Hanya orng dengan memiliki mindset bagus dan sikap baik yang akan dapat melampaui batas.
“Menjadi seorang pengusaha harus siap berada di kondisi yang tidak nyaman karena proses seperti itu adalah bagian dari perjalanan menuju sukses,” katanya.
Menurutnya pengusaha bukan jabatan dan keahlian tertentu. Pengusaha adalah seperangkat cara pandang hidup dan sikap dengan ciri tertentu.
Yang harus dilakukan untuk berkembang dan tumbuh menjadi pengusaha sukses harus memiliki visi, skill baik, karakter dan mindset, lingkungan yg mendukung, OD (orang dalam) atau relasi.
“Karena itu jaga hubungan baik dengan teman baru saat ini siapa tahu akan jadi partner bisnis” tutupnya.
Selain memberikan materi mengenai visi untuk menjadi seorang pengusaha sukses, skill kepemimpinan dan manajemen yang harus dimiliki, menanam mindset kuat, menciptakan lingkungan yang baik, dan membuat relasi.
Ia juga memberikan sejumlah tugas kepada peserta sebagai bentuk praktek dan pengembangan dari materi yang dipaparkan. (pkl-afifah)