JAKARTA-RADAR BOGOR, Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkap peran para pelaku penipuan pembelian ventilator Covid-19. Kelompok ini diduga diotaki oleh warga negara Nigeria yang saat ini masih buron.
“Satu pelaku lagi yang diduga warga negara Nigeria bernama Dima alias Brother yang berperan sebagai aktor intelektual saat ini masih DPO,” kata Listyo kepada wartawan, Selasa (8/9/2020).
Saat ini Polri baru menangkap 3 orang tersangka yang berstatus warga negara Indonesia. Mereka adalah Safril Batubara, Rahudin alias Jamaludin, dan Tomi Purwanto. Dari tangan mereka, Polri menyita uang hasil penipuan senilai Rp 58,8 miliar.
Listyo menjelaskan, para tersangka memiliki peran yang berbeda-beda. Mulai dari yang mengaku-ngaku sebagai Direktur Utama perusahaan Tiongkok penjual ventilator. Adapula yang bertugas menampung uang hasil penipuan.
“Adapun tersangka diamankan inisial SB. Perannya mengaku Dirut, membuat perusahaan fiktif, membuka rekening penampung dan mentransfer uang dari rekening penampung ke rekening lainnya,” ucap Listyo.
“Saudara TP perannya membantu membuat surat dan membuat surat kelengkapan administrasi palsu,” tambahnya.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri mengungkap kasus penipuan pembelian alat ventilator pasien Covid-19. Korbannya teridentifikasi sebuah perusahaan di Italia.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kasus ini terbongkar dari sebuah transaksi mencurigakan yang terdeteksi oleh bank swasta di Indonesia. Rekening yang melakukan transaksi diketahui sudah masuk daftar pencarian interpol Italia.
“Kejadian ini terjadi kurun waktu antara bulan Maret hingga Mei 2020. Awalnya perusahaan Itali yang bergerak dibidang pelaksanaan kesehatan melakukan transaksi jual beli dengan perusahaan China,” kata Listyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (7/9/2020).
Perusahaan di Italia itu sudah menyepakati perjanjian pembelian ventilator dan monitor Covid-19. “Beberapa kali pembayaran sudah dilakukan. Ditengah perjalanan ada seorang mengaku GM dari perusahaan Itali menginformasikan terjadi perubahan rekening terkait pembayaran,” kata Listyo. (jpg)