JAKARTA-RADAR BOGOR, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyebut Sumatera Barat selama dipimpin oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) banyak berubah, Bahkan tidak sedikit masyarakatnya yang menolak kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Puan Maharani : Semoga Sumbar Mendukung Negara Pancasila
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara PKS Ahmad Fathul Bari mempertanyakan, maksud dari pernyataan politikus PDIP Zuhairi Misrawi tersebut. Padahal selama ini Sumatera Barat yang dipimpin oleh Irwan Prayitno banyak mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat.
“Justru selama 10 tahun ini Irwan Prayitno banyak mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat yang diberikan oleh Presiden Jokowi dan mantan Mendagri Tjahjo Kumolo yang dua-duanya merupakan kader PDIP,” ujar Fathul kepada JawaPos.com, Kamis (3/9/2020).
Fathul menyebut penghargaan yang diberikan Presiden Jokowi terhadap Irwan Prayitno, Diantaranya adalah 5 provinsi di Indonesia yang terbaik dalam menangani Covid-19.
Kemudian selama 2017 silam Irwan Prayitni memborong 30 penghargaan. Penghargaan itu termasuk dari pemerintah pusat.
Oleh sebab itu politikus muda PKS ini menyebut, bisa saja PDIP kurang memiliki data yang cukup terhadap kepemimpinan Irwan Prayitno. Sehingga bisa menuduh seperti itu.
“Mungkin kurang data. Perlu tanya ke Pak Jokowi sebagai Presiden yang sudah banyak memberikan penghargaan atas berbagai prestasi Gubernur Irwan Prayitno,” ungkapnya.
Diketahui, sebelumnya, politikus PDIP Zuhairi Misrawi mengatakan, provinsi Sumatera Barat setelah 10 tahun dipimpin PKS memang berubah total. Banyak kader PKS yang memprovokasi masyarakat untuk menolak kepemimpinan Pak Jokowi.
“Padahal Presiden Jokowi adalah Presiden Indonesia yang menaruh perhatian besar terhadap kemajuan Sumatera Barat,” ujar Gus Mis dalam keterangannya, Kamis (3/9/2020).
Menurut Zuhairi, tidak hanya semangat berkehidupan berbangsa atas dasar Pancasila yang semangatnya tampak menurun. Tapi, 10 tahun di bawah kepemimpinan PKS nampak tidak ada kemajuan fundamental.
“Fakta yang ada, intoleransi dan politik identitas berkembang di wilayah yang masyarakatnya dikenal terbuka tersebut,” tambahnya. (jpg)