Eksistensi Museum di Tengah Pandemi Covid-19

BOGOR-RADAR BOGOR, Dampak pandemi Covid-19 begitu meluas ke berbagai sektor. Tak terkecuali pada museum yang ikut menurun eksistensinya di tengah kehidupan masyarakat.

Biasanya museum ramai di kunjungi anak-anak sekolah, atau pengunjung umum dari luar daerah. Karena berlakunya social distancing dan berbagai kebijakan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19, museum pun sempat kehilangan pengunjungnya.

Beberapa museum di Indonesia mulai mengaktifkan kembali produktifitasnya melalui internet. Virtual tour museum sempat ramai digunakan, dan cukup menguntungkan bagi pengunjung dari berbagai daerah.

Hal ini dijadikan solusi agar museum-museum kembali mempertahankan eksistensinya. Begitu pula yang dilakukan beberapa museum di Bogor, sebut saja Museum Kepresidenan Balai Kirti, Museum Tanah dan Pertanian, dan lainnya.

Menurut petugas keamanan, Muhammad Toha di Museum Tanah dan Pertanian, saat ini masih dalam proses perizinan untuk buka kembali.

Nantinya ada serangkaian tahapan, seperti rapid test untuk pengelola dan petugas di museum ini. “Kemungkinan kalau sudah ada izin, bulan depan bisa dikunjungi,” katanya, Jumat (4/9/20).

Tetapi di sisi lain, kini sudah banyak pula museum yang buka dan menerima kunjungan dengan syarat pembelian tiket secara online. Museum Zoologi dan museum yang ada di Kebun Raya Bogor dapat dikunjungi jika membeli tiket online KRB.

Museum lain seperti Museum Sejarah Alam Indonesia (Musain) dan Museum PETA pun sudah memulai aktivitas nya kembali.

Seperti yang dituturkan Ani, pengelola Museum PETA, pengunjung sudah dapat mengunjungi museum ini sejak beberapa bulan lalu.

Tetapi ia menyayangkan kuantitas pengunjung yang berkurang drastis dari sebelum pandemi.

Di sisi lain, museum PETA yang memiliki 397 senjata peninggalan PETA, tetap melakukan perawatan seperti biasa.

Setiap semester dilakukan perawatan secara menyeluruh pada benda-benda dan dyorama sejarah, dan ada perawatan harian seperti pembersihan permukaan senjata.

Saat ini pun sedang dalam tahapan perawatan dyorama untuk membersihkan jamur-jamur.

Seorang pengunjung, Karina bersama pasangan nya datang datang dari Jakarta untuk berkunjung ke museum-museum perjuangan di Bogor. “Gak sengaja sih, lagi jalan-jalan saja dan liat museum ini, ya udah mampir” ujarnya.(Pkl-afifah)