Bikin Ngeri, Klaster Covid-19 di Perusahaan LG Kasus Impor

Ilustrasi Perusahaan LG

BEKASI-RADAR BOGOR, Klaster Covid-19 di perusahaan LG Electronic Indonesia, Kabu­paten Bekasi, meru­pakan kasus impor yang ter­jadi secara sporadis.

“Berdasarkan hasil pen­elusuran sementara, klaster di pabrik elektronik asal Jepang itu berasal dari ka­sus impor. Diduga kasus itu berawal dari karyawan yang terinfeksi Covid-19 di luar perusahaan kemudian menularkannya hingga ke ratusan karyawan lainnya,” kata Hal itu dikatakan Wakil Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Irfan Maulana, Rabu (26/8).

Menurut Irfan, Covid-19 di perusahaan LG adalah kasus sporadis imported case. Yang pertama mereka dari zona merah, tinggal di zona merah, bekerja di Kabu­paten Bekasi, terjadi trans­misi, cluster of case. “Itu menjadi awalnya,” kata dia.

Menurut dia, dugaan ini muncul lantaran banyak karyawan yang tinggal di luar Kabupaten Bekasi. Maka dari itu, beberapa di antaranya dirawat di daerah lain seperti DKI Jakarta dan Kota Bekasi.

“Tidak bisa dipungkiri Kabupaten Bekasi beriri­san langsung dengan Kota Bekasi dan Jakarta. Banyak masyarakat yang bekerja di Kabupaten Bekasi tinggal di Jakarta dan Kota Beka­si, begitupun sebaliknya,” ucapnya.

Irfan mengatakan, jum­lah terkonfirmasi positif di kluster ini bisa jadi bertam­bah sebab pihaknya masih terus melacak penyeba­ran covid-19 pada keluarga karyawan serta lingkungan sekitar pabrik.

Ilustrasi Perusahaan LG

“Sudah dilakukan tracking oleh Dinas Kesehatan. Se­bagian yang sudah kontak erat dengan karyawan LG sudah dilakukan swab dan sedang melakukan isolasi mandiri, namun hasilnya masih belum keluar. Masih menunggu satu sampai dua hari ke depan,” kat­anya.

Selain itu, Tim Gugus Tugas Kabupaten Bekasi mencatat karyawan yang terinfeksi di PT LG Elec­tronic Indonesia bertam­bah empat kasus menjadi 242 orang setelah pihaknya melakukan tes usap terha­dap 776 sampel.

“Dari 238 kasus, terjadi penambahan empat kasus, jadi 242 kasus. Ini hasil dari karyawan, dari total 776 sampel. Yang dirawat 25 orang tersebar di rumah sakit DKI Jakarta, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi,” tuturnya.

Mereka yang dirawat karena mengalami ber­bagai gejala baik ringan hingga berat sedangkan sisanya menjalani isola­si mandiri karena tidak menunjukkan gejala.

“Pe­rusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat ini pun di­tutup hingga 14 hari ke depan untuk menekan pe­nyebaran virus,” tandas­nya. (har/red/jabarekspres)