Sebagian Jalan MA Salmun Ditutup. Ini Rekayasa Lalinnya

Dishub sedang melakukan penutupan sebagian Jalan MA Salmun, Jumat Sore (21/8/2020).

BOGOR-RADAR BOGOR, Sebagian ruas Jalan MA Salmun, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor ditutup.

Lantaran kondisi tiang penyanggah jembatan menuju pasar Anyar atau sebeliknya itu kian mengkhawatirkan.

Saat ini, kondisi tiang penyanggah jembatan di Jalan MA Salmun semakin terlihat retak.

Mengantisipasi itu, Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor menutup sebagian ruas jalan dari arah Pasar Anyar menuju Jembatan MA Salmun.

“Penutupan dilakukan karena kondisi yang menghawatirkan (jembatan MA Salmun,red),” ujar Kadishub Kota Bogor, Eko Prabowo kepada Radar Bogor, Jumat (21/8/2020) sore.

Rekayasa lalulintas diterapkan berdasarkan kajian dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor yang menyatakan Jembatan MA Salmun sudah rapuh.

Dishub sedang melakukan penutupan sebagian Jalan MA Salmun, Jumat Sore (21/8/2020).

Karena, kata dia, jika tidak cepat diantisipasi khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Kajian yang diterima Selasa, kita sampaikan ke wilayah untuk sosialisasi, biar tidak kaget,” ucapnya.

Meski ditutup dengan water barrier, kendaraan dari arah Jalan Merdeka masih bisa melintasi, karena penutupan dilakukan dari arah Jembatam MA Salmun sayap kiri.

Sedangkan dari arah Pasar Anyar kendaraan roda empat dan sejenisnya dialihkan menuju Jalan Mayor Oking.

“Kendaraan bongkar muat semuanya di arahkan ke arah Mayor Oking, nanti akan dibuat dua lajur yang tadinya hanya satu lajur,” kata dia.

Saat ini, Dishub Kota Bogor akan memasang spanduk pengumuman terkait rekayasa lalulintas tersebut.

Dishub sedang melakukan penutupan sebagian Jalan MA Salmun, Jumat Sore (21/8/2020).

“Tinggal besok fokus ke pengaturan Jalan Mayor Oking,” ucapnya.

Seperti diketahui, Dinas PUPR Kota Bogor telah melakukan pengecekan Jembatan MA Salmun.

Jembatan yang menghubungkan antara Jalan MA Salmun dengan Jalan Merdeka itu dibenarkan bahwa mengalami keretakan pada salah satu tiang penyangganya.

Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Chusnul Rozaqi mengaku, telah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan. Hal itu menindaklanjuti laporan dari kelurahan setempat.

Namun bukan untuk penyangga jembatan melainkan laporan penutup Tembok Penahan Tebing (TPT).

“Yang retak itu kontruksi tambahan karena strukturnya berbeda dengan struktur yang lama buatan Belanda,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Dishub sedang melakukan penutupan sebagian Jalan MA Salmun, Jumat Sore (21/8/2020).

Hasil pengecekan itu, kata dia, akan ditindak lanjuti dengan konsultasi kepada tenaga ahli. Rencananya dia akan menggaet tenaga ahli dari Balai Jalan dan Jembatan.

Sehingga hasil kajiannya bisa menghasilkan suatu rekomendasi. “Perbaikan seperti apa yang diperlukan, apakah dibungkus atau seperti apa,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga tidak bisa memastikan apakah dengan retaknya satu tiang penyangga itu berbahaya untuk dilintasi.

Meski diketahui bahwa posisi tiang untuk menyangga trotoar pejalan kaki.

“Kita belum bisa mengetahui berbahaya atau tidak, harus tenaga ahli atau konsultan yang melakukan studi sehingga menghasilkan rekomendasi,” pungkasnya.(ded)