JAKARTA-RADAR BOGOR, Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Ahmad Yani menegaskan, koalisinya bersama sejumlah tokoh-tokoh non-pemerintah itu tidak akan menjelma menjadi partai politik ataupun organiasi kemasyarakatan (ormas).
Yani menegaskan, gerakan itu tidak akan ikut campur dalam dunia politik. Hal itu sudah disepakati dari jauh-jauh hari mengenai tidak akan menjadi ormas ataupun partai politik.
“Sudah saya bantah. Kami tidak berpikir ke sana. Itu kan politik praktis. Kami sudah bersepakat KAMI tidak akan menjelma menjadi ormas maupun parpol,” ujar Ahmad Yani kepada wartawan, Kamis (20/8/2020).
Mantan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga membantah bahwa KAMI akan menjadi kendaraan politik mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal Gatot Nurmantyo untuk Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Ahmad Yani, Gatot Nurmantyo tidak mungkin maju dari KAMI. Karena gerakan tersebut bukanlah partai politik yang semata-mata untuk Pilpres 2024 mendatang.
“Bagaimana mau jadi kendaraanya Pak Gatot. Sedangkan KAMI tidak akan mungkin jadi ormas atau parpol,” katanya.
Lebih lanjut, Yani menegaskan, dirinya memilih enggan berbicara mengenai Pilpres 2024. Terpenting saat ini adalah menyelamatkan masyarakat dari pandemi Covid-19. Karena dia menakutkan nantinya masyarakat akan abai terhadap protokol kesehatan akibat pemerintah tidak hadir.
“Yang kita takutkan kalau masyarakat dalam keadaan frustasi menghadapi Covid-19 ini. Pemerintah tidak hadir lalu mereka mengambil jalannya sendiri-sendiri. Itu bahaya,” ungkapnya.
Selain itu, Yani juga menegaskan soal KAMI yang tidak sama sekali didanai oleh Gatot Nurmantyo. Gerakan KAMI tidak mengeluarkan uang sedikitpun. Karena yang ada adalah iurang sukarela dari masing-masing orang.
“Saya mau ketawa ini. Tidak ada. Bahkan satu rupiahpun Pak Gatot tidak mengeluarkan uang. Uang itu iuran dan partisipasi kita masing-masing,” pungkasnya. (jpg)