CIBINONG-RADAR BOGOR, Pernyataan Bupati Bogor, Ade Yasin tentang Kecamatan Rumpin layak menjadi Ibu Kota Kabupaten Bogor Barat (KBB), mendapat respon beragam dari masyarakat.
Salah satunya datang dari Direktur Democracy Electoral and Empowerment Partnership (DEEP), Yusfitriadi. Menurutnya, semua sudah sama-sama faham dan bukan informasi yang perlu dipertanyakan lagi terkait rencana pemekaran Kabupaten Bogor Barat.
Perjalanannya sudah panjang, baik itu proses politis, konstitusional maupun kajian ilmiahnya. “Para penggagas dan inisiator rencana pemekaran sudah sangat lama berproses sudah sejak tahun 2000-an sepengetahuan saya,” ujarnya.
Dia mengatakan, proses politis tentu saja lobi-lobi dan konsolidasi baik melalui lembaga vertikal maupun horizontal sudah dilakukan. Begitupun proses konstitusionalnya, hal itu dibuktikan dengan berbagai rekomendasi dan dorongan dari lembaga-lembaga negara, seperti pemerintah kabupaten bogor dan propinsi jawa barat, DPRD Kabupaten Bogor dan Provinsi Jawa Barat.
“Proses ilmiyah sudah dilakukan melalui kajian oleh berbagai lembaga yang berkompeten baik NGO maupun lembaga akademik. Sehingga dari tiga perspektif itu menghasilkan satu kesimpulan bahwa Kabupaten Bogor layak dimekarkan dan DOB-nya adalah Bogor Barat,” terangnya.
Yusfitriadi mengatakan, maksudnya kelayakan pemekaran Kabupaten Bogor dan rencana DOB Bogor Barat sudah clear dan tidak lagi menjadi perdebatan.
“Yang menjadi permasalahan sampai saat ini tidak bisa terwujud adalah belum dicabutnya moratorium secara nasional terkait DOB tersebut oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kemendagri,” jelasnya.
Rencana ini pun disambut baik Tokoh Pemuda Kabupaten Bogor, Eddy KS. “Saya sangat setuju dengan dijadikannya Rumpin sebagai Ibu Kota KBB, karena berdekatan dengan daerah Tangerang,” terangnya.
Menurutnya, Rumpin mempunyai Sumber Daya Alam (SDA) sangat indah. “Bukan berarti daerah-daerah lain tidak indah, tapi menurut saya Rumpin jauh lebih layak dijadikan Ibu Kota Kabupaten Bogor Barat,” ujar pria yang juga pemerhati Kecamatan Rumpin ini.
Eddy mengatakan, Kawasan Rumpin memiliki daya tarik tersendiri karena kekayaan alamnya. “Rumpin punya daya pikat sendiri dan satu kesatuan yang bisa menyambungkan Bogor Barat dengan Tangerang untuk membangun bagian menjadi Kota Mandiri,” tandasnya.
Pernyataan Rumpin layak menjadi Ibu Kota KBB ini disampaikan Bupati Bogor, Ade Yasin saat meresmikan jembatan di Kecamatan Rumpin, Kamis (13/8/2020) lalu.
Kata Ade, Rumpin jauh lebih strategis ketimbang Cigudeg dalam hal pengembangan wilayah. Diketahui, Cigudeg saat ini berada dalam zona merah rawan bencana, terutama tanah longsor. Seperti terjadi awal tahun 2020.
“Rumpin ini kawasan yang sangat strategis. Sebelah utara berbatasan dengan Tangsel, di barat berbatasan dengan Parungpanjang. Kemudian di timur berbatasan dengan dengan Ciseeng dan di selasatan berbatasan dengan Leuwiliang,” kata Ade Yasin.
Sehingga, hal ini dianggap sangat potensial untuk menjadi kawasan unggulan di Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Bogor Barat, jika telah disahkan oleh Presiden Joko Widodo.
“Di Rumpin juga terdapat situ seluas 2,7 hektare dan sejumlah mata air yang berfungsi sebagai resapan air dan bisa dimanfaatkan untuk pertanian, perikanan dan pariwisata,” jelasnya.(pin)