Rapid dan Swab Test Kedua Kalinya, Pedagang Pasar Jasinga Kembali Pilih Tutup Toko

Suasana lapak pedagang di Pasar Jasinga.

JASINGA–RADAR BOGOR, Ratusan pedagang Pasar Jasinga kembali memilih menutup tokonya saat Pemerintah Kabupaten melalui PD Pasar Tohaga dan Puskesmas Jasinga menggelar rapid test dan swab test untuk kali kedua, kemarin.

Padahal, rapid dan swab dilakukan lagi akibat para pedagang juga melakukan hal sama pada tes kali pertama yang diselenggarakan pada Juli lalu.

’’Sayang sekali, lagi-lagi para pedagang tidak memanfaatkan momen rapid dan swab gratis, padahal kalau periksa mandiri kan mahal,” cetus Kepala Puskesmas Jasinga, Noor Alya.

Ketua Koperasi Pasar Jasinga, Farid Ma’ruf juga menyayangkan kejadian ini. Padahal, pelaksanaan rapid test dan swab test sudah maksimal dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas Jasinga. Namun, partisipasi masyarakat dan pedagang memang belum maksimal.

’’Kondisi ini akibat kurangnya sosialisasi terhadap para pedagang tentang informasi secara menyeluruh mengenai rapid test dan swab test,” tegasnya.

Farid juga menambahkan, hal ini juga terjadi lantaran tidak adanya pemahaman dari para pedagang tentang pentingnya pemeriksaan rapid dan swab. Sampai-sampai banyak kios dan toko rela tutup menghindari pemeriksaan tersebut.

’’Bahkan, jumlah yang datang tidak begitu membeludak, dari kuota 200 rapid dan 50 swab terpenuhi semua,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Umum PD Pasar Tohaga Kabupaten Bogor, Dadun Abdurrazaq mengklaim bahwa pedagang yang menutup tokonya tetap mengikuti rapid test dan swab massal.

’’Meskipun tutup mereka pada ikut rapid dan swab. Karena tutup bukan berarti tidak ikut, bahkan kita sudah melakukan sosialisasi dari sebelumnya,” kilahnya.

Totalnya, lanjut Dadun, rapid test ada 181 orang. Sedangkan swab ada 44 orang. ’’Dan saya berharap hasilnya tidak ada yang terpapar virus,” pungkasnya. (nal/c)