25 radar bogor

Mencetak Pola Daun ke Pakaian, Bisa Jadi Batik Khas Kabupaten Bogor

Yanthi Machdalena
Yanthi Machdalena R dalam mengembangkan mode terbaru di dunia fesyen.
Yanthi Machdalena
Yanthi Machdalena R dalam mengembangkan mode terbaru di dunia fesyen.

CIBINONG-RADAR BOGOR, Produk fesyen di Kabupaten Bogor punya beraneka ragam kreativitas. Salah satunya, mencetak pola atau motif daun secara langsung ke lembar-lembar pakaian.

Hal itu yang diterapkan Yanthi Machdalena R dalam mengembangkan mode terbaru di dunia fesyen. Ia menjajal motif daun secara langsung kepada beberapa model pakaian yang dimilikinya. Hasilnya cukup unik karena meninggalkan jejak-jejak daun dengan aneka bentuknya yang variatif.

“Awalnya saya pernah ikut pelatihan seperti itu, ecoprint. Jadi, kita pakai daun-daun yang ada yang segar untuk mencetak motifnya di kain. Setelah saya coba, ternyata bagus juga dan bisa jadi nilai jual,” ungkapnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Perempuan yang tergabung dalan Perkumpulan Wanita Wirausaha (Perwira) DPC Kabupaten Bogor itu mengakui telah mencoba beraneka ragam daun untuk varian motif pakaiannya. Mulai dari daun jati pepaya, hingga daun-daun segar di sekitar rumahnya. Hampir semua daun segar bisa dimanfaaatkannya. Kecuali, daun-daun yang tak begitu banyak mengandung zat warna dan bergetah.

“Hasil dari sini lumayan. Karena banyak orang yang tertarik juga. Untuk warna-warnanya, saya tidak memakai bahan sintetis. Saya juga pakai dari alam, sembari belajar mengolah kebutuhan warna dari berbagai jenis bahan alami,” ungkap perempuan yang produknya lolos di program Beli Kreatif Lokal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini.

Ia berharap, pakaian-pakaian dengan konseo ecoprint itu bisa menjadi pertimbangan bagi pemkab Bogor untuk menjadi produk khas. Apalagi, Bogor dikenal dengan alamnya yang masih hijau. Tentu saja, fesyen yang memperkenalkan keunggulan dan seni tanaman bisa jadi pertimbangan.

“Saya sempat dapat tantangan dari pemkab untuk membuat motif dari Daun Talas. Tapi sekarang belum berhasil karena getahnya banyak. Kita lagi cari caranya untuk bisa tercetak,” pungkas perempuan yang produknya juga telah dijajal fan dibeli Bupati Bogor, Ade Yasin ini. (mam)