Positif Covid-19, Pemilik Restoran di Bantarjati Meninggal Dunia

Ilustrasi Pasien Corona

BOGOR-RADAR BOGOR, Kasus kematian karena Covid-19 di Kota Bogor terus bertambah. Kali ini menimpa pemilik restoran di Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara.

Innalillahi, Klaster Baru Covid-19 di Kota Bogor Terus Bertambah

Bos restoran bernama Kemas Musthofa Syafiq itu meninggal terpapar Covid-19, Sabtu (1/8/2020) pada pukul 20.15 WIB, setelah menjalani perawatan di RS Azra, dan belakangan diketahui almarhum tengah menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor.

Kabar duka tersebut sempat ramai di grup Whatsapp warga di Kecamatan Bogor Utara. “Telah berpulang ke rohmatullah ayah handa kami tercinta H Kemas Musthofa Syafiq bin Kemas Syafiq,” tulis pesan pemberitahuan tersebut.

“Mohon kiranya agar bisa memberikan maaf kepada Almarhum jika ada kesalahan, mendoakan semoga amal ibadah Almarhum diterima Allah SWT, diampuni segala dosanya ditetapkan husunul khotimah,” tulisnya lagi.

Saat dikonfirmasi, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim membenarkan kabar tersebut. Dedie menjelaskan, Almarhum merupakan klaster Bantarjati yang masuk dalam klaster keluarga.

Ada enam orang yang dinyatakan terpapar positif Covid-19 di klaster tersebut.

“Iya tadi pagi (Minggu 2/78/2020) pemilik (restoran) meninggal di RSUD Kota Bogor,” ujar Dedie Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor.

Menurut dia, hingga kini dirinya masih menunggu hasil usap atau swab test 17 orang yang kontak erat dengan keluarga tersebut.

Seperti diketahui, almarhum dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test pada 21 Juli 2020.

Adanya temuan kasus baru ini, tim Gugus Tugas kemudian melakukan tracking dan mengambil sampel dahak dengan metode PCR.

Dari hasil tes usap, ternyata diketahui beberapa anggota keluarga dinyatakan positif Covid-19.

“Setelah swab test keluar bertambah 7 orang dari keluarga itu yang dinyatakan positif. Jadi total dengan pemilik restoran itu delapan orang,” katanya. “Dua diantaranya warga Kabupaten Bogor,” ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie.

Klaster ini disebabkan dari kepala keluarga pemilik restoran dinyatakan positif Covid-19. Saat ini masih dilakukan pelacakan.

Sedangkan mereka yang dinyatakan terinfeksi virus corona saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor. Sebagian lainnya, melakukan isolasi mandiri di rumah.

Dedie juga menjelaskan, Almarhum restoran tersebut sempat menggelar acara resepsi pernikahan di tempat usahanya itu 5 Juli 2020.

Kegiatan resepsi dilakukan sebelum pemilik restoran dinyatakan positif Covid-19. Dedie menduga pemilik restoran itu tertular Covid-19 dari orang yang ikut menghadiri acara tersebut.

“Dari pertanyaan yang kita layangkan, ternyata keluarga itu sebelumnya mengadakan ngunduh mantu di restoran itu. Beberapa hari kemudian pemiliknya sakit dan dinyatakan positif setelah di tes swab,” ujar Dedie.

Untuk pegawai restoran itu sendiri, pihaknya sampai saat ini masih menunggu hasil swab test. Saat ini restoran itu sudah ditutup sementara selama 14 hari.

“Kita juga sudah lakukan penyemprotan dan langkah selanjutnya dilakukan pengecekan secara rutin,” tukasnya. (ded)