NANGGUNG-RADAR BOGOR, Kondisi Muhamad Altakih, balita berumur 7 bulan yang menderita penyakit hidrosefalus atau penumpukan cairan dirongga otak sejak lahir makin parah.
Pasalnya, warga Kampung Pasirgintung RT 01/04, Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung itu terbentur biaya pengobatan sehingga orangtuanya belum bisa membawa Altakih berobat.
“Waktu usia masih di dalam kandungan hingga lahir kondisinya biasa saja, tidak ada gejala. Namun pas umur 2 bulan, anak saya sakit dibagian kepalanya yang semakin membesar,” kata Siti Aisyah, ibu kandung dari Muhamad Altakih.
Dirinya pernah mencoba membawa anaknya ke Puskesmas Nanggung. Namun belum bisa dirujuk ke rumah sakit lain lantaran belum memiliki kartu BPJS.
“Kartu BPJS sedang diurus dari bulan maret, tetapi hingga sekarang belum juga beres,” keluhnya.
Bahkan sejak pandemi, sang suami yang berprofesi sebagai supir angkot 02, Bubulak-Laladon tak mampu berbuat banyak karena pendapatan usahanya tak menentu.
“Bukannya tidak mau berobat tau sendiri kondisi pendapatan sebagai supir angkot dalam sehari hanya mendapat Rp 30 sampai Rp 50 ribu,” cetusnya.
Kepala Desa Batutulis Ade Supriatna menanggapi, bahwa pihaknya sudah beberapa kali untuk membantu dan berkunjung ke rumah warganya untuk mendapat perawatan intensif dan bakal berkoodinasi dengan instansi terkait.
“Kita sudah pernah mengecek kondisinya dan saat ini sedang diusahakan mendapat pengobatan lebih layak karena hal seperti ini harus semua pihak ikut andil,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Nanggung Baringin Manik menambahkan, pihaknya pun sedang menunggu proses kartu BPJS yang sedang dibantu kader dan IPSM. Bahkan, pemantauan kondisinya terus dilakukan dengan terjun ke rumahnya.
“Setelah itu baru bayi tersebut segera mendapat perawatan intensif,” pungkasnya. (nal/c)