Siswa dan Guru Keluhkan Dampak Negatif KBM Daring

Ilustrasi

GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Sejumlah tenaga pendidik di kawasan timur Kabupaten Bogor, mengeluhkan sistem Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) baru yakni daring.

Tak hanya guru, siswa juga kerap mengeluhkan sistem tersebut. Mengingat kondisi sebagian para wali murid tak dapat memenuhi kelengkapan sistem ini.

“Betul. Kami juga sebetulnya maunya tuh belajar tatap muka saja. Kekurangannya terlalu banyak kalau sistem sekarang,” kata Wakasek Kurikulum III SMPN 1 Gunungputri, Dewi kepada Radar Bogor, Jumat (24/7/2020).

Dia mengaku hal tersebut sangat terasa ketika para siswa membuat sebuah pesan singkat kepada guru di grup Sistem KBM Daring yang sudah dibuat. “Hampir seluruh siswa. Kamipun kangen kegiatan KBM lama,” akunya.

Bukan hanya para guru melainkan para siswa pun kerap mengakui berbagai kekurangan yang terjadi saat sistem KBM daring diterapkan. Bedasarkan informasi yang dihimpun Radar Bogor sistem KBM daring dimulai sejak 20 – 21 Juli 2020.

“Ada kekurangan di sistem online ini siswa enggak bisa kenal lingkungan sekolah langsung,” kata siswa kelas 1 SMPN Gunungputri 1, Fidiah Rahmawati Fauziah, Jumat (24/7).

Dia mengaku kekurangan yang dialami selama mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sistem daring ini juga membuat para siswa tidak bisa mengenal teman satu angkatan. Belum lagi, kata dia melanjutkan, sistem tidak tatap muka membuat siswa juga tak mengenali para guru secara langsung.

Seperti diketahui sebelumnya para tenaga pendidik di sekolah tersebut pun mengakui sebagian orang tua siswa sekolah memiliki perekonomian yang rendah sehingga kelengkapan untuk mengikuti KBM daring tak sepenuhnya terpenuhi.(reg)