BOJONGGEDE-RADAR BOGOR, Android dan kuota paket data menjadi masalah bagi para orang tua siswa untuk ikut kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring di Kabupaten Bogor.
Terlebih bagi para orang tua kurang mampu. Mereka harus kelimpungan. Mencari uang tambahan untuk kebutuhan anaknya sekolah. Tidak sedikit pula para orang tua yang tak mampu membeli kuota han handphone android untuk anaknya sekolah secara daring.
Hal itupun menjadi pekerjaan rumah sekolah. Para kepala sekolah dan guru harus memutar otak untuk memecahkan masalah baru di dunia pendidikan tersebut.
Wartawan radarbogor.id mencoba menyambangi salah satu SD Negeri di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, yakni SDN 01 Pabuaran. Para tenaga pendidik di sana nampak sibuk. Mempersiapkan metode belajar yang akan diterapkan.
“Benar, banyak keluhan dari orang tua siswa. Mulai dari tidak memiliki android untuk daring. Juga biaya kuota yang membebani para orang tua yang ekonominya menengah kebawah,” ujar Kepala SDN 01 Pabuaran, Bahrudin kepada radarbogor.id, Jumat (24/7/2020).
Untuk itu dirinya merancang KBM secara manual, khusus bagi siswa yang orangtuanya kesulitan dalam belajar daring lantaran keterbatasan ekonomi.
“Kasihan. Jadi kita buat juga KBM secara manual. Sementara skemanya, orang tua datang ke sekolah. Menemui wali kelasnya. Nanti diberikan materi untuk dipelajari anak,” tuturnya.
Ia menuturkan, peran orang tua sangat penting ditengah kondisi pandemi seperti ini. “Jadi sekolah, guru dan orang tua harus bersinergi. Saya ingin semua bisa belajar,” tuturnya.
Adapun untuk mulainya KBM, SDN 01 Pabuaran baru akan dimulai 3 Agustus 2020 mendatang. “Harusnya sudah mulai. Tapi kita tunda dulu dan baru mulai tanggal 3 Agustus nanti. Memang agak telat, tapi biar semua belajar,” tukasnya.(all)