25 radar bogor

Banjir Bandang Masamba, 14 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Anggota Kodim 1403 Sawerigading mengevakuasi korban banjir bandang Masamba, Selasa (14/7/2020). ft/kodim1403sawerigading
Anggota Kodim 1403 Sawerigading mengevakuasi korban banjir bandang Masamba, Selasa (14/7/2020). ft/kodim1403sawerigading

SULSEL-RADAR BOGOR, Tim SAR gabungan dibantu para relawan masih melakukan pencarian korban banjir bandang Masamba, Luwu Utara, Sulauwesi Selatan, hingga Selasa (14/7/2020) petang. Data pasti korban jiwa masih terus di-update berbagai instansi. Termasuk dari Kodim 1403 Sawerigading.

Laporan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB memonitor sebanyak 4.930 keluarga terdampak di enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat. Ribuan rumah terendam di kawasan terdampak. Pantauan Pojoksatu.id (radarbogor.id group), ada dua desa yang terdampak paling parah. Yaitu Radda dan Masamba.

Hingga Selasa (14/07/2020) malam, dilaporkan jumlah warga yang meninggal sebanyak 14 orang, data dari Kodim 1403 Sawerigading. Sementara yang luka-luka sebanyak 17 orang. Korban dievakuasi oleh angota TNI/Polri, warga dibantu para relawan.

Komandan Kodim 1403 Sawerigading, Letkol Inf Gunawan mengatakan, untuk melakukan evakuasi terhadap korban banjir bandang, pihaknya menerjunkan sebanyak 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi).

“Untuk sementara data yang ada di kami, ada 14 orang yang meninggal. Saat ini masih terus dilakukan pencarian terhadap korban yang hilang,” katanya.

Selain melaksanakan evakuasi, personel TNI juga membersihkan lumpur di jalan trans Sulawesi dan medirikan posko-posko bagi warga para terdampak. “Kami akan terus melakukan pencarian terhadap korban,” katanya.

Diketahui, dua daerah yang paling parah akibat terjangan banjir bandang Luwu Utara adalah di Kota Masamba dan Radda. Akibat banjir bandang yang terjadi Senin (13/7/2020) malam hingga Selasa dini hari.

Sementara jalur trans Sulawesi terputus atau tak bisa dilalui sama sekali karena material lumpur memenuhi jalan. Untuk menembus Kota Masamba, pengendara harus mencari jalan alternatif.

Saat ini relawan dari sejumlah daerah seperti Luwu, Palopo dan Luwu Timur sudah bergerak ke Luwu Utara untuk membantu warga.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Luwu Utara, Muslim Mukhtar yang dihubungi Pojoksatu.id, Selasa malam, belum memberikan konfirmasi. Pesan Whatsapp yang dikirim redaksi pun belum dibalas.(ps/pin)