Genjot Pemeriksaan Covid-19, Pemkab Siapkan Enam Laboratorium Rujukan

Petugas laboratorium uji Covid-19 IPB sedang melakukan pengujian. Hingga Jumat (24/4), total sudah ada 273 sampel diterima. FOTO : Ist

CIBINONG – RADAR BOGOR, Kabupaten Bogor kini bisa menggenjot trakcing dan pemeriksaan Covid-19, terhadap masyarakat.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menunjuk enam laboratoriun rujukan yang berada di Kabupaten Bogor yang bisa melakukan pemeriksaan swab.

Keenam laboratorium itu yakni RS Paru Dr M Goenawan, RSUD Cibinong, BBLITVET Bogor, BBMSOH Bogor, Lab Terpadu IPB, dan LIPI Cibinong.

Laboratorium itu akan menjadi alternatif untuk mempercepat penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor. Pasalnya, kendala pemetaan pandemi selama ini terhambat oleh hasil swab yang terlambat.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sopiah mengakui, sebelumnya mereka mengajukan RSUD Ciawi dan RSUD Cileungsi.

Itu lantaran rumah sakit itu juga sudah bisa menguji PCR dari hasil swab. Hanya saja, pihaknya belum memastikan apakah dikategorikan rujukan nasional atau tidak.

“Targetnya memang Kabupaten Bogor untuk menyediakan alat uji PCR di setiap RSUD dan juga bekerja sama dengan IPB dan LIPI. Tujuannya untuk mempercepat perolehan hasil swab. Karena antrean panjang mengakibatkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan,” akunya kepada Radar Bogor, kemarin.

Sementara itu, keputusan dari pusat itu memang cukup melegakan. Apalagi, pihaknya masih kekurangan pemeriksaan uji PCR. Ipah (sapaan akrab,red) menyebutkan, hanya bisa menguji PCR hingga rata-rata 12 sampel swab per hari.

“Untuk RSUD Ciawi dan RSUD Cibinong sudah menjadi rujukan Jawa Barat. Kalau RSUD Cileungsi dan RSUD Leuwiliang untuk skala lokal Kabupaten Bogor,” optimisnya.

Direktur Utama RSUD Cibinong, dr Wahyu Eko Widiharso mengakui, alat untuk menguji spesimen sampel swab sudah ada di RS sejak Mei silam.

Mereka sengaja menyiapkan alat deteksi yang lebih akurat itu untuk mengantisipasi penularan wabah di lingkungan rumah sakit, khususnya tenaga kesehatan.

Alatnya pun memang diimpor dari luar negeri. Dengan adanya PCR, status pasien yang masuk untuk keperluan operasi bisa langsung diperiksa.

Sejak awal, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan telah mewanti-wanti agar PSBB Transisi harus diiringi dengan memperbanyak uji Covid-19, baik berupa rapid test maupun swab test.

Pemkab Bogor juga ingin menggenjot di beberapa pusat keramaian, seperti pasar maupun stasiun. Apalagi, Bogor menjadi salah satu wilayah yang menjadi pusat perhatian dari pemerintah provinsi Jawa Barat (Jabar).

“Sekarang pemprov Jabar memberikan fokus ke 5 wilayah (Bodebek). Jadi fokus perhatian Gubernur juga untuk bantuan rapid test, bantuan alat PCR, mobil-mobil lab (PCR) juga akan diprioritaskan di 5 wilayah itu,” ungkapnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Kelima wilayah itu termasuk Kabupaten Bogor, kata Iwan, memang dikategorikan sebagai zona kuning. Akan tetapi, pemprov Jabar juga fokus untuk mencari cara agar bisa keluar dari zone itu. Angka pengujian mesti diperbanyak.

Iwan juga menilai, pemkab Bogor sudah mengupayakan berbagai cara agar angka penularan efektif tidak naik lagi. Sejauh ini, mereka terbukti bisa menekannya hingga di bawah ambang 1. Hasil itu harus dipertahankan dengan tetap memetakan kasus-kasus di Kabupaten Bogor melalui tes.

“Kalau kasus-kasusnya turun, sebenarnya agak susah. Tapi, kalau hitungan sebenarnyamelihat dari persentasenya. Kita secara persentase sudah turun di bawah 1 (RT). Makanya untuk menurunkan lagi harus memperbanyak rapid test dan PCR swab. Dalam 14 hari (selama PSBB Transisi) kita lakukan itu,” tandasnya. (mam)