Rusunawa Menteng, di Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat. Nelvi/Radar Bogor
BOGOR-RASDAR BOGOR, Kasus positif Covid-19 di Kota Bogor masih bertambah. Pemerintah Kota Bogor pun mulai mengantisipasi kemungkinan terburuk dari pandemi.
Salah satunya, menyiapkan dua rumah susun sewa (rusunawa) di Kota Hujan sebagai ruang isolasi.
Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Dedie A. Rachim memastikan berbagai persiapan itu.
Ditemui pewarta di Rusunawa Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Dedie menilai Kota Bogor membutuhkan rencana cadangan jika sewaktu-waktu lonjakan kasus kembali terjadi.
“Jadi, kami tidak tinggal diam. Kami mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi situasi terburuk (worst condition) nanti,” tegasnya.
Saat ini, sambung Dedie, Pemkot memiliki dua aset rusunawa yang berada di Cibuluh, Bogor Utara dan Menteng, Bogor Barat. Setidaknya kedua rusunawa itu, mampu menampung kurang lebih 50 pasien positif Covid-19.
Selain menyiapkan ruang isolasi eksternal, Dedie mengungkapkan pihaknya tengah berupaya meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) agar memberikan izin kepada Pemkot Bogor untuk menggunakan tempat rehabilitasi milik BNN yang berada di Lido, Kabupaten Bogor untuk dijadikan tempat isolasi bagi pasien positif.
“Kami sedang berkoordinasi dengan pihak BNN untuk kemungkinan kita bisa memakai aset mereka di Lido, itu rencananya,” beber dia.
Kesiapan lokasi isolasi eksternal ini sambung Dedie, merupakan kesiapan yang harus dimiliki oleh Pemkot Bogor sambil mengupayakan penekanan angka penyebaran Covid-19 di Kota Bogor.
Mengingat kenaikan angka positif corona terus meningkat saban hari. Jika ditotal, setelah lima hari pemberlakuan pra adaptasi kebiasaan baru (AKB) penambahan kasus baru positif Covid-19 melonjak di 20 kasus.
Perincianya, penambahan enam kasus terjadi pada Sabtu (4/7/2020), lima kasus terjadi Minggu (5/7/2020), empat kasus pada Senin (6/7/2020) dan lima kasus baru positif pada Rabu (8/7/2020).
Dedie menjelaskan, penambahan kasus ini berasal dari klaster Mitra 10 yang menyumbang satu pasien.
Sisanya merupakan penambahan dari transmisi lokal dan klaster luar Kota Bogor.
“Jadi dilonggarkannya PSBB ini bukan berarti longgar juga protokol kesehariannya. Tapi malah harus ditingkatkan. Yaitu dengan tetap memakai masker, mencuci tangan dan jaga jarak,” jelasnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rusun Kota Bogor, Ilham Gunawan menjelaskan, rencana untuk ruang isolasi yang disediakan di Rusun Menteng Asri ada sebanyak 20 kamar.
Sedangkan di Rusun Cibuluh ada 11 ruangan. Setiap kamar memiliki dua kasur di setiap ruangannya.
“Ruang isolasi yang bergabung dengan hunian penduduk ini tidak menjadi masalah. Sebab kami sudah melakukan penyekatan dengan menggunakan teralis sebagai pembatas antara zona isolasi dan zona penghuni,” katanya.
Masih kata Ilham, berbagai kebutuhan guna menunjang keberadaan ruang isolasi ini pun sudah cukup memadai, dengan disediakannya ruangan untuk tenaga medis dan melakukan pemisahan kamar mandi untuk pasien positif dan tenaga medis.
“Untuk penyemprotan disinfektan juga kami rutin lakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penghuni,” katanya.
Selain mempersiapkan ruang isolasi di rusunawa, sejatinya RSUD Kota Bogor yang notabene merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 sudah menyiapkan ruang isolasi yang memiliki kapasitas 112 kasur yang disediakan di gedung blok III.
Untuk kesiapannya, Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir menjelaskan, ada 400 tenaga kesehatan yang sudah terlatih dan siap untuk memberikan pelayanan dan pengobatan secara profesional terhadap seluruh pasien yang menjalani masa isolasi di RSUD Kota Bogor.
“Jadi sebenarnya kita memang diperintahkan mempersiapkan the worst situation (situasi terburuk). Jadi mau tidak mau kesiapan dari personel, SDM, peralatan, kemudian sarana dan prasarana itu harus yang nomor satu. Itu yang harus kita perhatikan,” ucapnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan, Sri Nowo Retno mengatakan, jumlah total pasien positif Covid-19 per Rabu (8/7/2020) mencapai 202 kasus. 129 pasien dinyatakan sembuh dan 18 orang meninggal. Sementara 55 pasien masih dalam perawatan.
“Jumlah pasien meninggal bertambah satu. Pasien ini statusnya PDP dan setelah dilakukan uji swab, ternyata hasilnya positif. Jadi saat ini pasien meninggal ada 18 orang,” pungkasnya. (ded/c)