16.459 Siswa di Kota Bogor Gagal Masuk Negeri, Bersiap Pilih Swasta

Ilustrasi-PPDB

BOGOR – RADAR BOGOR, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk semua tingkat segera berakhir.

Pada 13 Juli mendatang, para siswa sudah memasuki tahun ajaran baru.

Dari hasil seleksi di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA), sebanyak 16.459 calon siswa dipastikan tak masuk sekolah negeri.

Data yang dihimpun Radar Bogor dari Dinas Pendidikan (Disdik) dan Kantor Cabang Daerah (KCD) Wilayah III Kota Bogor, ribuan siswa itu tak lolos seleksi PPDB semua tahap.

Perlu diketahui dari tingkat SD, ada 13.084 kuota yang disediakan. Sedangkan untuk SMP, ada 6.273 kuota dan untuk SMA sebanyak 5175 kuota.

Untuk yang diterima sekolah negeri, total 12.330 pendaftar SD yang masuk, 5.558 untuk SMP, dan 13.255 yang diterima di SMA.

Sehingga jika diselisihkan dengan kuota yang ada, total siswa yang tidak masuk sekolah negeri sebanyak 16.459. Secara otomatis, mereka harus memilih sekolah swasta untuk meneruskan pendidikannya.

Hal ini kemudian dinilai Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor sebagai sesuatu yang lumrah. Pasalnya, dari jumlah sekolah yang ada, persaingan menjadi sangat ketat.

Kepala Bidang Sekolah Dasar pada Disdik Kota Bogor, Maman Suherman menjelaskan, sebelum pengumuman dilangsungkan, masing – masing sekolah harus memastikan kuota terpenuhi.

Terutama kuota 90 dari dalam kota dan 10 persen dari luar Kota Bogor. Sehingga Disdik bisa langsung melakukan verifikasi sebelum diumumkan.

“Kebutuhan kuota itu harus dipenuhi terlebih dahulu. Jangan sampai ada yang tidak tertampung. Makanya ada waktu terakhir besok (hari ini,red),” kata Maman saat dikofirmasi.

Begitu pula untuk tingkat SMP. Jalur zonasi sudah diprediksi sebelumnya menjadi jalur yang ramai pendaftar. Di mana jalur zonasi akan dibuka untuk tahap ketiga dengan kuota terbesar sebanyak 50 persen.

Diketahui sebelumnya, sebanyak 1600 calon siswa SMP belum terdaftar di sekolah pilihan mereka karena kuota yang over. Mereka mendaftar pada jalur afirmasi di tahap pertama.

“Kita coba optimalkan. Pada zonasi nanti juga bisa memilih dua pilihan,” tambah Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Arni Suhaerani.

Ia juga menegaskan, ketidaklolosan pendaftar di sekolah negeri tidak menyurutkan semangat mereka untuk memilih sekolah swasta yang ada di Kota Bogor.

“Sekolah-sekolah swasta banyak yang bagus dan ada juga yang terjangkau biayanya, atau bisa melalui beasiswa,” tukasnya. (dka/c)