25 radar bogor

Ini Cara Kopi Daong Bangkit dari Pandemi

RAMAI : Pegawai Kopi Daong mengenakan masker dan alat pelindung diri lainnya saat melayani pelanggan. (Foto : HENDI/ RADAR BOGOR)

BOGOR – RADAR BOGOR, Konsep usaha di ruangan terbuka diyakini sebagian pihak lebih aman dari penularan Covid-19. Itu pun tetap dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Seperti yang dilakukan pengelola Cafe Kopi Daong, di Hutan Pinus Desa Pancawati, Caringin, Kabupaten Bogor.

JANGAN harap Anda bisa menikmati udara sejuk sembari menyeruput kopi hangat, jika tak datang lebih pagi. Terlebih di akhir pekan.

Pukul 12.00 siang, antrean kendaraan yang masuk ke kawasan Kopi Daong mengular panjang. Juga di masa transisi menuju new normal ini. Tak sembarang orang bisa menikmati.

Lokasi Kopi Daong berada di wilayah selatan Kabupaten Bogor. Tapi bukan kawasan Puncak. Sedikit bergeser ke arah jalur Sukabumi.

Keberadaan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) membuat lokasi Kopi Daong kian mudah disambangi. Tak perlu khawatir, lalu lintas jalur ini sudah mulai bersahabat dengan pengendara. Alias jarang macet.

Antrean pengunjung di cafe ini terlihat Sabtu (13/06) siang menjelang sore kemarin. Aturan mainnya cukup ketat. Pengunjung harus melewati proses skrining awal dengan deteksi suhu tubuh.

Di atas batas normal sekira 37,5 derajat, dilarang masuk. Di bawah itu, lanjut pada proses semprot disinfektan sebelum masuk kawasan cafe.

Setelah berada di dalam kawasan cafe, Anda akan melihat hand sanitizer tersedia di banyak tempat. Pengunjung pun diminta untuk membersihkan tangan sebelum menuju kursi atau memesan minuman. Soal pemesanan minuman juga perkara lain. Pengunjung tak diperkenankan berkerumun di dalam ruangan cafe. Semua harus antre.

“Pengunjung juga kita batasi 50 persen. Periksa suhu tubuh dan harus melalui bilik disinfektan,” ujar manager operasional Kopi Daong, Ramli, kepada Radar Bogor.

Kopi Daong berbeda karena memang mengusung tema alam. Telah beroperasi sejak April 2019, cafe ini memiliki spot bercengkerama yang cukup luas. Hal itu menjadi keuntungan tersendiri selain lokasinya yang berada di alam terbuka.

Pengelola menerapkan social distancing dengan membatasi kursi pengunjung sekitar 1-2 meter. Dengan tetap menempatkan hand sanitizer dekat dengan spot-spot tersebut.

Belum lagi beberapa spot selfie dengan latar panorama alam. Pengunjung tak melulu diam di kursi dan menikmati kopi. Banyak dari mereka yang bergantian memanfaatkan spot tersebut.

Juga taman-taman kecil yang diperuntukkan bagi anak. Lagi-lagi udara segar dan pemandangan alam, cukup membayar lunas lelah perjalanan menuju kawasan hutan pinus ini.

Pengunjung datang dari berbagai daerah. Bahkan mayoritas warga luar Bogor. Selain aneka ragam kopi, pengunjung juga bisa menikmati makanan ringan hingga berat di cafe ini.

Menjelang petang, lampu-lampu hias yang terhubung antar pepohonan mulai menyala menerangi meja-meja pengunjung yang membuat suasana alam semakin kental.

“Di sini suasananya sejuk, terasa lagi di alam bebas. Sengaja ke sini bersama keluarga karena sudah sumpek di Jakarta. Sekedar liburan akhir pekan,” ucap Ririn, pengunjung Kopi Daong.

Sebelumnya, Kopi Daong sempat tutup sementara musabab Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor. Setelah mendapat izin untuk beroperasi kembali, pihak cafe menerapkan berbagai protokol kesehatan dan pembatasan jumlah pengunjung.(cr2/c)