25 radar bogor

Membaca Peluang Perebutan Kursi Kapolri, ICW Sebut “Gang Solo” Lebih Berpeluang

Kapolri-Jenderal-Idham-Azis
Kapolri-Jenderal-Idham-Azis
Kapolri-Jenderal-Idham-Azis
Kapolri-Jenderal-Idham-Azis

JAKARTA-RADAR BOGOR, Indonesia Police Watch (IPW) memperkirakan Geng Solo akan masuk bursa calon Kapolri menggantikan Jenderal Pol Idham Azis, yang akan memasuki masa pensiun 6 bulan ke depan.

Kendati demikian, peluang salah satu Geng Solo untuk naik diperkirakan saat ini belum melampaui figur lain. “Apakah peluang Gang Solo lebih tinggi dari figur lain, kayaknya sementara ini tidak,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane saat dihubungi JawaPos.com (radarbogor.id group), Jumat (12/6).

Geng Solo yang dimaksud yakni Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Lutfi.

Neta menyebut, peta perebutan kekuasaan Kapolri Polri masih sangat cair. Diperkirakan baru akan mengerucut pasti pada awal November 2020. Atau setelah adanya pergantian Kepala BNN dan Sestama Lemhanas.

“Peta kekuatan figur-figur itu tergantung situasi peta politik nasional teraktual saat itu dan menjelang pensiunnya Idham Azis,” jelas Neta.

Adanya Pilkada serentak 2020 pada akhir tahun ini pun akan sangat memengaruhi melenggangnya calon Kapolri baru. Pasalnya calon yang akan naik panggung harus bisa membuktikan stabilitas kamtibmas dan ekonomi saat pilkada dan sesudahnya bisa terjaga dengan baik.

Sebelumnya, Ketua Presidium IPW Neta S Pane memandang ada 8 nama potensial yang bisa naik menjadi Kapolri. “Dari pendataan IPW kedelapan nama itu, terdiri dari lima jenderal bintang tiga (Komjen) dan tiga bintang dua (Irjen),” kata Neta kepada wartawan, Jumat (12/6).

Mereka adalah Komjen Rycko Amelza Andrianto (Kabaintelkam), Komjen Agus (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly Amar (Kepala BNPT), Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim), dan Komjen Gatot Eddy Pramono (Wakapolri).

Sedangkan untuk bintang dua yaitu Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Ahmad Lufti (Kapolda Jawa Tengah), dan Irjen Fadhil Imran (Kapolda Jawa Timur).

Ketiga jenderal bintang dua ini dipandang memiliki kesempatan karena sebelum Idham Azis pensiun ada dua jabatan jenderal bintang 3 yang pensiun. Yaitu Kepala BNN dan Sestama Lemhanas. Bahkan, jika menjelang 1 Juli posisi Kakorbrimob dijadikan bintang tiga, maka ada 3 peluang posisi jenderal bintang 3 yang bisa diisi.(jpc)