25 radar bogor

KCI Siapkan Aturan Baru, Salah Satunya Penumpang KRL Dilarang Berbicara

Ilustrasi aturan buka puasa di KRL.
Ilustrasi Penumpang KRL.
Ilustrasi Penumpang KRL.

DEPOK–RADAR BOGOR, Ada skenario baru dalam mengahadapi New Normal di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Pola hidup baru dengan penyesuaian pandemi Covid-19 sedang dibahas dan disusun. KCI akan mengeluarkan beberapa kebijakan-kebijakan baru yang berlaku dan wajib dilaksanakan bagi petugas frontliner maupun pengguna Kereta Rel Listrik (KRL).

VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba mengatakan, untuk semakin memungkinkan kondisi jaga jarak ini, pada waktu tertentu saat padat pengguna, akan ada penyekatan di sejumlah titik stasiun. Sehingga jumlah orang yang berada di peron dan di dalam kereta dapat terkendali. Bila diperlukan, petugas juga melakukan buka tutup pintu masuk stasiun.

Saat ini, kata Anne, PT KCI juga sudah menyediakan fasilitas wastafel tambahan selain yang telah ada di toilet. Ini agar dapat dimanfaatkan pengguna KRL untuk mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan KRL. Selain itu fasilitas hand sanitizer di stasiun, maupun yang dibawa oleh petugas pengawalan di dalam kereta juga masih tersedia.

Kebersihan kereta dan stasiun juga semakin dijaga KCI. Sebelum pandemi virus korona melanda, seluruh kereta dan stasiun rutin dibersihkan baik saat beroperasi melayani penumpang maupun selepas jam operasional.

“Sejak pandemi, pembersihan ini dilengkapi dengan cairan disinfektan dan penyemprotan disinfektan rutin di stasiun maupun sarana KRL. Permukaan-permukaan yang rutin disentuh penumpang di stasiun seperti vending machine, gate tiket elektronik, tempat duduk, hingga pegangan tangga juga dibersihkan sekurang-kurangnya sembilan kali dalam satu hari,” kata Anne seperti dilansir dari Radar Depok (Radar Bogor Group).

Untuk menjaga kebersihan ini pula, musala stasiun selama masa pandemi Covid-19 tidak menyediakan karpet, sajadah, sarung dan mukena. Kebijakan ini masih akan berlanjut untuk mencegah penularan dari perlengkapan ibadah yang dipakai bersama-sama.

Pembahasan kebijakan-kebijakan baru lainnya masih berlanjut secara intensif oleh pihak-pihak terkait, merujuk pada berbagai pedoman normal baru yang telah dikeluarkan pemerintah.

Saat ini yang sudah disampaikan adalah imbauan kepada seluruh pengguna untuk tidak berbicara, secara langsung maupun melalui telepon seluler. Karena salah satu penularan Covid-19 melalui droplet atau cairan yang keluar dari saluran mulut dan hidung saat batuk, bersin, maupun berbicara.

“Pengguna KRL juga kami ajak untuk memanfaatkan semaksimal mungkin fasilitas transaksi tiket non tunai dengan menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektronik bank, dan aplikasi Link Aja.

Khusus untuk aplikasi link aja, saat ini telah ada 40 unit gate yang dapat mengakomodir transaksi jenis ini dan jumlahnya akan terus bertambah. Himbauan menggunakan transaksi non tunai ini untuk meminimalisir kemungkinan penularan Covid-19 dari uang tunai yang sangat sering berpindah tangan.

Memasuki era new normal, tentu akan semakin banyak masyarakat yang kembali beraktivitas. Namun jika memungkinkan sebaiknya tetap bekerja dari rumah. Untuk meminimalisir resiko, hanya keluar rumah dan gunakan transportasi publik untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak.

“Kemudian untuk menghindari antrean, hindari naik KRL di jam-jam sibuk karena akan tetap ada pembatasan jumlah pengguna untuk menjaga physical distancing,” tukas Anne.

PT KCI juga meminta masyarakat terutama para pengguna KRL gotong royong saling bekerja sama dan disiplin, dalam menjalankan ketentuan serta arahan dari petugas dilapangan. Agar dapat menghambat dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (rd/rub)