25 radar bogor

Pertanda Baik, Tiga Hari Tanpa Positif Covid-19 di Kabupaten Bogor

Petugas melakukan test swab pada pedagang dan pengunjung Pasar Cileungsi, Jumat (15/5/2020).
Petugas melakukan test swab pada pedagang dan pengunjung Pasar Cileungsi, Jumat (15/5/2020).

BOGOR-RADAR BOGOR, Kabupaten Bogor mencatatkan sebanyak 180 kasus positif Covid-19 selama masa pandemi. Meski begitu, angka itu stagnan selama tiga hari berturut-turut. Tak ada penambahan kasus-kasus positif Covid-19 di semua wilayah Kabupaten Bogor selama tiga hari terakhir.

Padahal, hampir separuh kecamatan sudah memasuki zona merah. Peningkatan hanya terjadi pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Jumlah PDP yang meninggal juga terus bertambah. Hanya dalam tiga hari terakhir, kenaikannya mencapai sembilan orang.

Totalnya, sebanyak 91 orang meninggal dengan status PDP. Lantas, apakah stagnansi angka positif Covid-19 itu menjadi pertanda baik untuk masyarakat di Kabupaten Bogor?

Bupati Bogor, Ade Yasin menganggap angka itu masih bisa berubah. Oleh karena itu, pihaknya tak ingin terburu-buru memastikan penerapan konsep New Normal.

“Ada hal-hal yang harus kita analisis secara hati-hati berkaitan dengan penerapan New Normal. Pertama adalah analisis epdemiologi dimana kita harus mencermati dengan hati-hati kondisi grafik positif Covid-19, apakah penurunan ini benar-benar telah terjadi atau sementara,” terangnya, Rabu (27/5).

Hingga 19 Mei lalu, angka reproduction number atau tingkat penularan dari satu orang ke orang lainnya Kabupaten Bogor masih lebih besar dari 1, sekira 1,2. Upaya PSBB merupakan langkah untuk menekannya berada di bawah angka 1. Hanya saja, kepastian itu masih butuh analisis lebih lanjut.

“Semoga dengan semakin melandainya kurva, juga sudah 3 hari ini tidak ada penambahan kasus positif bisa mengubah hasil penghitungan tersebut menjadi 1 atau bahkan lebih kecil dari satu,” harapnya. (mam)