25 radar bogor

Dukung UMKM, Kemenkop UKM Perkuat Kolaborasi dengan E-Commerce

Ilustrasi UMKM
Ilustrasi UMKM

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kementerian Koperasi dan UKM membuka kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak dengan prinsip transparan, akuntabel, demi memajukan koperasi dan UMKM di tanah air.

Jumlah populasi UMKM di Indonesia sekitar 64 juta, sehingga pemerintah tidak dapat bekerja sendiri.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, akan terus membuka kerja sama dengan platform e-commerce, warung tradisional, koperasi, lembaga pendidikan dan pelatihan, maupun pihak terkait lain, baik online maupun offline, untuk memajukan UMKM.

”Khusus dalam kolaborasi dengan platform e-commerce, menggunakan skema non-APBN,” ujar Teten dalam keterangannya pada Selasa (26/5/2020).

Menurut dia, saat ini pihaknya berkonsentrasi penuh membantu koperasi dan UMKM untuk melewati masa-masa pandemi Covid-19.

Sejumlah laporan menunjukkan bahwa di antara UMKM yang bertahan, bahkan tumbuh di tengah masa pandemi, adalah mereka yang sudah terhubung dengan platform online.

”Platform online ini sekaligus membantu masyarakat luas untuk menerapkan physical distancing, sambil tetap memenuhi kebutuhan masing-masing dengan menjaga berlangsungnya aktivitas ekonomi,” tutur Teten.

Hingga saat ini terdapat 5 platform e-commerce yang telah bekerja sama dengan Kemenkop UKM dalam mendukung UMKM Indonesia. Blibli, Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak, bersama kementerian ikut membina dan memberdayakan warung dengan sentuhan teknologi digital.

Upaya itu juga sejalan dengan gerakan #BanggaBuatanIndonesia yang diluncurkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Makin banyaknya produk UMKM yang masuk ke dalam platform e-commerce merupakan bentuk dorongan terhadap masuknya UMKM ke ekonomi digital.

Laporan McKinsey (2018) mencatat sedikitnya 4 keuntungan yang dihasilkan dari ekonomi digital, yaitu keuntungan finansial melalui peningkatan penjualan, penciptaan lapangan kerja, khususnya bagi UMKM, keuntungan bagi pembeli dengan peluang menghemat 11–25 persen dari harga ritel, dan kesetaraan sosial (social equality), yaitu kesempatan perempuan untuk beraktivitas dan memperoleh pendapatan melalui kegiatan di platform e-commerce.

Saat ini, menurut teten, sebanyak 87 persen UMKM masih tertinggal dalam digital (online). Pihaknya membuka kolaborasi pemikiran untuk bersama-sama membantu UMKM bertahan di tengah Covid-19 dan melaju setelahnya.

”Kementerian Koperasi dan UKM selalu terbuka dengan kritik, catatan, ataupun masukan konstruktif dari siapa pun,” kata Teten. (jpg)