25 radar bogor

Cuaca Ekstrim, Satu Pemancing Hilang di Laut Selatan Sukabumi

ASESSMEN : Petugas SAR saat melakukan asessmen di lokasi tenggelamnya seorang nelayan yang tergulung ombak di Pantai Katapang Condong, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, kemarin (25/8).
ASESSMEN : Petugas SAR saat melakukan asessmen di lokasi tenggelamnya seorang nelayan yang tergulung ombak di Pantai Katapang Condong, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, kemarin (25/8).

SUKABUMI-RADAR BOGOR, Cuaca ekstrim yang terjadi di perairan Laut Selatan Sukabumi, menyebabkan empat orang pemancing ikan di perairan Karang Dulang Citireum, Kecamatan Ciracap, terjebak air pasang gelombang tinggi, Selasa (26/5).

Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri Assidiq mengatakan, berdasarkan laporan Koorpos SARDA Ciracap dan Surade, sekitar pukul 08.30 WIB, terdapat empat orang pemancing terjebak air pasang di perairan Kecamatan Ciracap yang berbatasan dengan Kecamatan Ciemas.

“Namun, dari empat orang pemancing ini, satu diantaranya pergi ke tengah laut saat kondisi air surut. Namun, hingga saat ini satu pemancing tersebut dinyatakan hilang setelah tenggelam karena jauh terpeleset dari batu karang,” jelas Okih kepada Radar Sukabumi, Selasa (26/5/2020).

Satu orang pemancing itu, sambung Okih, terpeleset dari batu karang hingga tenggelam. Karena, ia di hantam glombang pasang. “Saat dihantam gelombang pasang, tiga temannya bisa bertahan di atas batu karang. Namun, satu pemancing telah jatuh hingga terpeleset dan tenggelam di perairan tersebut,” paparnya.

Kini, petugas gabungan tengah berupaya melakukan penyisiran terhadap seorang pemancing yang hilang dihantam ombak dan mengevakuasi ketiga pemancing tersebut yang terjebak gelombang pasang di perairan tersebut.

Namun, petugas mengaku kesulitan untuk mengevakuasi ke tiga pemancing yang kini masih bertahan diatas karang dengan kondisi gelombang yang masih extrim.

“Jalan menuju lokasi Tempat Kejadian Musibah (TKM) sangat sulit, menyisir lewat pantai atau karang sangat bahaya, karena khawatir di sapu glombang tinggi. Apabila, lewat darat petugas harus melewati hutan dengan jarak sekitar 15 kilometer dan hanya bisa menggunakan kendaraan trail,” pungkasnya. (den/d)