25 radar bogor

Tetap Turun ke Masyarakat Selama Puasa

Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Bogor, M. Rusli Prihatevy (kiri) saat mengawasi persiapan pembagian sembako kepada masyarakat.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Bogor, M. Rusli Prihatevy (kiri) saat mengawasi persiapan pembagian sembako kepada masyarakat.

RADAR BOGOR,Umat muslim menjalani ibadah puasa Ramadan dengan nuansa berbeda sejak. Hal tersebut lantaran pandemi Covid-19 yang terjadi banyak mempengaruhi masyarakat dalam beraktivitas.

Banyak kegiatan yang terpaksa dilakukan di rumah sesuai imbauan pemerintah untuk mengurangi resiko tertular Covid-19.

Namun, hal tersebut tidak menghalangi para wakil rakyat untuk terus menampung aspirasi rakyat terkati perkembangan yang ada, demikianlah yang dilakukan Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Bogor, M. Rusli Prihatevy.

Sebagai seorang anggota dewan, Rusli tetap beraktivitas di kantor DPRD Kota Bogor yang merupakan rumah rakyat.

Dari sebelum bulan Ramadan hingga saat ini memasuki pertengahan Ramadan, Rusli kerap turun ke masyarakat. Ia mengkhawatirkan dampak Covid-19 yang terjadi di masyarakat, apalagi jika melihat ke beberapa wilayah yang masyarakatnya mengalami himpitan ekonomi.

Tapi dirinya yakin masyarakat Indonesia, terutama umat Muslim dapat saling bantu untuk bersama-sama melewati pandemi Covid-19.

“Kemarin saya melakukan kegiatan donasi, terutama Fraksi Golkar karena kebetulan saya ketua fraksi, mengajak teman-teman Fraksi Golkar untuk mendonasikan gaji kita tiga bulan untuk membeli bahan pangan dan kita turun ke dapil wilayah masing-masing, kita bagikan itu (bantuan) kepada masyarakat,” ujarnya.

Bantuan tersebut, kata Rusli, diberikan kepada masyarakat lantaran bantuan pemerintah masih dalam proses verifikasi data yang memakan waktu. Sehingga, Rusli bergegas untuk menyiapkan bantuan sebanyak seribu paket sembako.

“Alhamdulillah kita bagi-bagi walaupun ini tidak semua, paling tidak yang terkoneksi dengan saya ini bisa terbantu. Kita terus turun ke lapang, yang paling penting adalah mengimbau dan mengedukasi masyarakat serta memberikan informasi, terutama berkaitan dengan bantuan ini agar bisa dipahami, agar bisa dimaklumi bahwa semuanya kita bekerja,” terangnya.

Sementara itu, memasuki pertengahan Ramadan di tengah kondisi Covid-19, Rusli masih tetap mengikuti imbauan pemerintah untuk menjalankan ibadah wajib dan sunnah, seperti salat berjamaah, di rumah. Meski dilakukan di rumah, kata Rusli, tetap tidak menghilangkan nilai ibadah kepada Allah.

“Yang biasa kita jalankan di masjid, sekarang kita jalankan di rumah saja. Hanya kegiatan kerja saja kita ke luar, bukan dengan tanpa resiko, tapi ini kan tugas kita semua,” tuturnya.

“Terutama dengan adanya PSBB jangan juga dijadikan sebagai penghalang. Sebab, semangatnya puasa harus tetap dijadikan sebagai sarana mandiri dan tetap menjaga nafsu, termasuk juga membatasi emosi negatif dan hal-hal tidak baik,” ujarnya.

Agar dapat menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi secara maksimal, Rusli meminta masyarakat untuk mematuhi peraturan pemerintah seperti diam di rumah, menggunakan masker ketika bepergian, menghindari perkumpulan di luar dan membantu masyarakat lain yagn terhimpit masalah ekonomi.

“Artinya tetap bersabar dan menguatkan diri. Kita yakin bahwa Allah Yang Maha Kuasa yang memang posisinya menguji kesabaran kita. Kita harus tetap bersabar, minimal kita bertahan bahwa ini memang sudah kehendaknya. Tapi insyaallah kita bisa melewati ini semua dengan hati yang ikhlas. Kita bersama-sama bergandengan tangan, bersama-sama kita bisa,” tutupnya. (cr4/c)