25 radar bogor

Kaum Milenial Berperan Penting dalam Pemilu

Para peserta saat berdiskusi.

BOGOR – RADAR BOGOR, Ramadan dimanfaatkan dengan berbagai kegiatan positif. Tadarrus Kebangsaan yang diinisiasi Yayasan Visi Nusantara Maju (Vinus Foundation), melalui Lembaga Studi Visi Nusantara (LS-Vimus) bisa menjadi contoh.

Mengangkat tema Pemilu dan Partisipasi Pemilih Milenial, diskusi yang digelar melalui aplikasi Zoom Meeting, Selasa (5/5) berjalan menarik. Kali ini, narasumber yang membagikan ilmu dan pengalamannya antara lain Kepala Kesbangpol Kabupaten Bogor Enday Zarkasyi, Ketua KPU Kabupaten Bogor, Ummi Wahyuni hingga Aktivis mahasiswa Nadia Hasna Humaira.

Sementara itu, jalannya tadarus kebangsaan kali ini dipandu Riyanto yang merupakan Ketua KNPI Leuwiliang sekaligus Ketua Yayasan Maju Anak Nusantara.

Enday mengaku, pihaknya sudah menjalankan beberapa program penguatan melek politik kepada para milenial. Sedangkan, Ummi Wahyuni mengungkapkan, jumlah kuantitas milenial di Bogor mencapai 42 persen. “Potensi milenial dalam berkontribusi pada penguatan demokrasi substansial sangat besar,” katanya.

Dari sudut pandang milenial, Nadia menuturkan bahwa peran pemuda sangat penting dalam berpolitik. Ia menyontohkan, tahun 2012 di Malaysia masih tidak membolehkan partisipasi mahasiswa, namun kini sudah diizinkan. “Masih banyak generasi muda di sini (Malaysia) yang masih belum peduli terhadap politik. Padahal itu sangat penting,” tuturnya.

Nadia menambahkan, di Kabupaten Bogor milenial masih tergerus oleh arus sosial media untuk menentukan pilihan juga pengaruh keluarga atau orang terdekatnya.

Ketua Bawaslu Kabupaten Bogor, Irvan Firmansyah menambahkan, peran milenial dalam mengawal Pemilu sangat diperlukan karena pihaknya memiliki keterbatasan. “Mulai sekarang Bawaslu Kabupaten Bogor akan membuat konsep pengawasan untuk para milenial,” kata Irvan.

Di akhir diskusi, Direktur DEEP Indonesia, Yusfitriadi menegaskan, diskusi kali ini sangat menarik dan akan lebih baik ketika ketika semua penyelenggara pemilu maupun partisipan menyatukan niat dalam membawa perubahan terhadap demokrasi.

“Pemilu berkualitas hanya akan tercapai oleh pemilih yang cerdas, dan kecerdasan akan lahir karena adanya pendidikan,” tegasnya. (*/cr4)