
GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Puluhan bahkan ribuan masker N95 selama wabah virus corona atau COVID-19 sangat dibutuhkan. Terutama para tenaga medis di Kabupaten Bogor yang sejauh ini menjadi tonggak terdepan melawan penyebaran virus tersebut.
Meski demikian, pengadaan alat pelindung diri (APD) berupa masker ini diakui sejumlah tenaga medis di wilayah timur kabupaten sangatlah minim.
“Barangnya susah didapat, padahal kebutuhannya banyak dan sangat dibutuhkan,” kata Direktur RSUD Cileungsi, Wiwik Widyawati kepada Radar Bogor, kemarin (15/4).
Sementara kebutuhan Masker N95 belum terpenuhi, sehingga tenaga medis di RSUD Cileungsi menggunakan masker bedah. “Jadi kami memakai masker bedah sejauh ini selama belum ada N85 itu,” akunya.
Dia berharap pengadaan Masker N95 selama wabah ini terus berlangsung dapat terpenuhi secepatnya. Meskipun presentasi pengadaan barang tersebut sangat kecil kemungkinan. “Kami berharap secepatnya dapat terpenuhi karena ini paling dianjurkan untuk tenaga medis,” terangnya.

Sementara Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) mengatakan, belum mengetahui lebih pasti terkait pengadaan Masker N95 itu. Namun Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan setiap harinya masker N95 akan dikirim sesuai pengajuan aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar).
“Itu memang khusus untuk menangani langsung pasien. Tapi, dimana pabriknya saya belum tahu,” kata dia saat berkunjung ke pabrik produksi masker PT. Multi One Plus di Kampung Parungpendek, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, Rabu (15/4).(reg)