25 radar bogor

Terkait Suara Dentuman yang Meresahkan Warga Jabodetabek, Ini Penjelasan BMKG

Erupsi Gunung Anak Krakatau terus berlangsung hingga sekarang, warga diminta menjauh.
Erupsi Gunung Anak Krakatau terus berlangsung hingga sekarang, warga diminta menjauh.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Hingga kini, sebagian masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) masih bertanya-tanya terkait suara dentuman yang cukup keras dan terjadi berulang-ulang pada Jumat (10/4/2020) malam.

Sebagian besar masyarakat meyakini suara dentuman itu berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda. Namun, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan kalau suarat dentuman itu bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, terkait suara dentuman yang beberapa kali terdengar dan membuat resah masyarakat Jabodetabek, maka sejak tadi malam hingga pagi hari ini pukul 06.00 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan tidak terjadi aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Provinsi Banten.

Meskipun ada aktivitas gempa kecil di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo M 2,4 tetapi gempa ini kekuatannya tidak signifikan dan tidak dirasakan oleh masyarakat. “Berdasarkan data tersebut maka BMKG memastikan bahwa suara dentuman tersebut tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik,” terangnya.

Ada satu hal menarik terkait hasil monitoring seismik oleh BMKG dimana pada pukul 22.59 hingga 23.00 WIB beberapa sensor seismik BMKG baik eksisting dan sensor baru yang dipasang tahun 2019 mencatat adanya event gempa di Selat Sunda dengan sangat baik.

Sensor seismik BMKG tersebut adalah (1) CGJI (Cigeulis, Banten), (2) WLJI (Wonosalam, Banten), (3) PSSM (Pematang Sawah, Lampung), (4) LLSM (Limau, Lampung), (5) KASI (Kota Agung, Lampung), (6) CSJI (Ciracap, Jawa Barat), dan (7) KLSI (Kotabumi, Lampung)

Hasil analisis BMKG terkait gempa tersebut menujukkan telah terjadi gempa tektonik di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo M 2,4 episenter terletak pada koordinat 6,66 LS dan 105,14 BT tepatnya di laut pada jarak 70 km arah Selatan Baratdaya Gunung Anak Krakatau pada kedalaman 13 km.(pin/*)