25 radar bogor

Terdampak Covid-19, Minta Ganti Honor Karyawan Hotel

Ilustrasi
Ilustrasi

BOGOR – RADAR BOGOR,Sektor hotel begitu berdampak dari penyebaran Covid-19.

Bukan hanya soal wisatawan dan pengunjungnya yang turun, namun dampak bagi para pekerja serta karyawannya. Pasalnya, tak sedikit karyawan hotel yang dirumahkan sementara. Dengan begitu, pendapatan yang mereka terima tak seperti biasanya.

Sebagai kota wisata, dampak itu memang diakui begitu terasa. Seperti yang diungkapkan PR and Promotion Coordinator Salak Heritage Hotel, Mega Jayanti. Ia menyebut, per tanggal 1 April kemarin, pihak manajemen baru menutup hotel secara temporer. Namun, ada beberapa bagian dalam manajemen yang masih masuk bekerja.

“Yang incharge saat ini adalah General Manager, HOD (head of department)Team dan tim operasional yang sudah ditunjuk oleh management. Yang melakukan kegiatan kebersihan serta disinfectan secara reguler. Dan tentunya dibuat shifting untuk jadwalnya,” jelas Mega pada Radar Bogor kemarin.

Artinya, pegawai diluar itu semuanya dirumahkan sementara. Hingga akhirnya, terkait pendapatan para karyawan yang dirumahkan itu dilakukan penyesuaian dari manajemen. Hal ini karena mengikuti bisnis hotel yang juga ikut – ikutan drop.

Namun, pihak manajemen juga memberikan pemahaman agar para karyawanya mengerti.

“Karyawan seluruhnya paham dengan kebijakan management, dan situasi yang sekarang ini. Ya pasti ada pengurangan bagi yang dirumahkan atau work from home (WFH),” tukasnya.

Hal itu kemudian diamini Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay. Dampak ekonomi para pekerja hotel maupun restoran memang jelas terasa. Dimana mereka hidup atas hasil perputaran usaha. Sekarang ini, pendapatan itu jauh berkurang bahkan nyaris tak ada.

“Otomatis jadi berdampak. Kami tetap melakukan jadwal masuk giliran agar mereka tetap bisa dapat pendapatan. Tapi itu tidak merupakan kegiatan bekerja, hanya pengawasan property kita yang tutup. Sekaligus maintenance kebersihan agar tdk terlalu rusak nantinya,” kata Yuno.

Sekarang ini, pihaknya sedang melakukan upaya kepada pemerintah baik daerah maupun pusat agar kewajiban – kewajiban bisa ditangguhkan untuk digeser bakal honor karyawan.

“Kalau pekerjaan yang sudah dilakukan bulan lalu tetap kita bayar full. Yang sekarang ada penyesuaian sesuai jadwal. Alhamdulillah rekan – rekan karyawan juga paham dan mengerti keadaan ini adalah musibah bersama,” pungkasnya. (dka)