25 radar bogor

Mayoritas RS di Bogor tak Terima Rujukan Pasien Corona

Wakil Walikota Bogor Dedie A. Rachim
Wakil Walikota Bogor Dedie A. Rachim

BOGOR, RADAR BOGOR-Pemkot Bogor, harus bekerja keras mengatasi wabah virus covid-19 (corona). Terlebih, jumlah pasien positif terus bertambah sedang fasilitas kesehatan masih minim. Bahkan, mayoritas rumah sakit (RS) tak dapat menerima rujukan pasien corona.

Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim mengungkapkan, sudah rapat kerja bersama pengelola 15 rumah sakit. Hal itu, kata dia, untuk memastikan apakah mereka bisa membantu menanggulangi infeksi covid-19.

Namun, sambung dia, hanya dua rumah sakit swasta dan RSUD Kota Bogor yang siap. Sedangkan, sebagian besar RS swasta lain di Bogor belum siap menjadi rujukan karena tak cukup punya sumber daya dan faslitas penunjang. “Contohnya, dibutuhkan ruang kompresi negatif. Rata-rata rumah sakit tak punya dan kalaupun ada hanya ada satu ataupun dua,” kata dia saat update penanganan Covid – 19 Kota Bogor, (4/5/2020).

Menurut dia, apabila dipaksakan dianggap akan menjadi beban bagi pihak rumah sakit karena harus ada proses pembangunan fasilitas baru. Selain itu, kesiapan tenaga medis belum mencukupi atau belum memenuhi spesifikasi untuk menangani covid-19.

“Untuk RSUD Kota Bogor saja membutuhkan 112 Alat Pelindung Diri (APD) tiap hari, sebulan sekitar 3.500 APD. Hal yang sama dibutuhkan rumah sakit lain yang melakukan penafisan PDP. Sehingga APD masih belum tercukupi,” tuturnya.

Dedie mengungkapkan, kebanyakan RS swasta mengalami keterbatasan dokter spesialis. “Mayoritas dokter bukan pegawai tetap, namun diperbantukan atau dengan kontrak tertentu. Dari beberapa faktor tersebut, sulit menangani pasien,” tegasnya. (*/cr3)