25 radar bogor

Hoax!!! Pesan Berantai Menyebutkan Warga Cinangka Meninggal Karena Corona

Ilustrasi-ODP-corona
Ilustrasi-ODP-corona
Ilustrasi-ODP-corona
Ilustrasi-ODP-corona

BOGOR-RADAR BOGOR, Warga Desa Cinangka, Kabupaten Bogor dihebohkan dengan pesan berantai yang mengatakan bahwa salah satu warga Cinangka meninggal akibat terinfeksi virus corona.

Pesan berantai melalui catatan suara atau voice note dari aplikasi jejaring WhatsApp, membuat warga yang tinggal di wilayah Cinangka panik. Pasalnya, dalam catatan suara tersebut, dikatakan bahwa salah satu warga Cinangka meninggal dunia akibat virus corona.

Kepala RT 02 RW 09 Desa Cinangka, Wildan Hidayat menepis isu yang beredar di jejaring aplikasi WhatsApp tersebut dan mengatakan bahwa isu itu tidak benar atau hoax. Dirinya mengatakan, seluruh warganya tak ada satupun yang terinfeksi virus corona, apalagi sampai meninggal.

“Awalnya beredar berita seperti ini. Terus kita konfirmasi, ternyata bukan warga Cinangka,” ujar Wildan, Sabtu (4/4/2020).

Menurutnya, warga di wilayahnya semua dalam kondisi sehat. Meskipun ada beberapa yang sempat bepergian keluar kota seperti ke Bali dan Jakarta, namun, mereka yang bersangkutan sudah di tes dan hasilnya negatif.

“Dan khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, kita konfirmasi juga ke wilayah yang bersangkutan ternyata korban meninggal karena sakit paru-paru,” ujarnya.

Dirinya mengatakan, mengetahui informasi tersebut dari grup aplikasi WhatsApp warga RT 02, dimana salah seorang guru memberikan informasi tersebut.

“Saya konfirmasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, karena data covid 19 lengkap ada di crisis center, ternyata itu tidak benar. Namun, gara-gara info tersebut saya dianggap tidak bekerja oleh Pak Kades. Karena memang Pak Kades sudah atensi sekali dengan wabah virus corona ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cinangka, Abdurohman mengatakan, sudah menginstruksikan kepada seluruh ketua RT se-desa Cinangka, dimana diharuskan mendata warganya yang bepergian ataupun yang baru pulang dari luar daerah, apalagi daerah tersebut sudah masuk di zona merah.

“Upaya yang efektif adalah ketika orang itu pulang tidak diperbolehkan langsung masuk ke rumah, tapi sama Rt nya diarahkan dulu untuk diperiksa ke Puskesmas terdekat. Karena setelah saya instruksikan seperi itu, RT dan RW-nya tidak bekerja. Makanya saya sangat kesulitan,” singkatnya. (CR3)