25 radar bogor

Bersatu Hadapi Covid-19, Masyarakat Saling Berbagi Makanan

Bersatu Hadapi Covid-19, Masyarakat Saling Berbagi Makanan

BOGOR-RADAR BOGOR,Di tengah suasana yang serba tidak pasti akibat Covid-19 yang terus menyebar luas, banyak kegiatan yang tak jarang menyentuh hati masyarakat. Kegiatan tersebut lantas menular dari satu ke yang lainnya sehingga menjadi rangkaian kegiatan baik dari dan untuk masyarakat.

Mulai dari organisasi, komunitas, tempat usaha, bahkan perorangan saling bahu membahu menolong dan memberi bagi mereka yang rezekinya ikut terenggut akibat Covid-19. Salah satunya yang dilakukan Komunitas Indonesia Sehat.

Sudah satu minggu Komunitas Indonesia Sehat melancarkan aksi berbagi makan ke para supir angkot, ojek online, dan pedagang asongan. Aksi yang selalu dilakukan pada jam makan siang tersebut berfokus di empat titik, yaitu Jalan Pajajaran, Stasiun Bogor, Wilayah Kampung Cincau, dan Sentul. Menggunakan mobil dengan spanduk, komunitas tersebut bisa menghabiskan hingga 600 box per hari untuk dibagikan ke yang membutuhkan.

“Kegiatan ini sebenernya untuk merespon yang terjadi saat ini akibat corona. Kita mungkin mengalami masalah ekonomi, ada physical distancing, tapi kita mau bilang bahwa kita bangsa yang sebenarnya besar dengan silaturahmi. Indonesia ini masih darahnya adalah persatuan kesatuan, yaitu care dengan satu dan yang lain,” ujar David Leo, salah satu penggagas aksi Komunitas Indonesi Sehat.

David mengaku senang mendapat tanggapan positif dari sopir angkot, ojek online, dan pedagang asongan yang telah dibantu. Menurutnya, mereka sangat menghargai apa pun yang diberikan. Bahkan jika memiliki kesempatan untuk memberi lebih banyak, David akan berusaha untuk menambah donasinya.

“Ada satu momen waktu mereka terima, mereka langsung ambil tempat duduk sekenanya dan mereka langsung makan, buka itu depan kami. Paling enggak, kami merasa yang kami lakukan tepat sasaran. Belum lagi mereka yang cerita kalau mereka sekalian makan pagi dan makan siang karena mereka lebih menyimpan uang untuk keluarga di rumah,” ucap David.

Davi berharap, Indonesi tidak kehilangan sifat tolong menolong dan saling membantu. Ia tidak ingin karena penyakit ini semua orang jaga jarak hingga tidak tahu kondisi saudaranya. “Kita ini bangsa yang lahir dari bergandengan tangan berbagai suku, golongan, dan agama. Bangsa ini, bagaimana pun, harus saling terus kuatin hati dan menyatukan tekad,” imbuhnya.

Aksi serupa pun dilakukan oleh sepasang suami istri sebagai upaya membantu di tengah kondisi serba susah akibat virus corona. Memiliki usaha rumah makan, keduanya mengaku rutin membagikan makanan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Selama ini kita memang berbagi ke yatim, dhuafa, janda, terus rumah-rumah tahfidz atau apa pun.

Termasuk juga kalau ada yang pesan dan kita ada rencana mau berbagi, kita nitip juga. Kemarin kita coba ke paramedis, rencana ke rumah sakit, tapi ada yang minta ke puskesmas juga, akhirnya kita pilih puskesmas,” ujar Latifah, pemilik rumah makan tersebut.

Setiap Jumat, Latifah mengaku bisa menghabiskan 270 box makan siang yang dibagikan ke masyarakat. Tetapi, jumlah tersebut terkadang digabung dengan orang lain yang memesan makanan untuk berdonasi.

“Sebaik-baik manusia itu kan manusia yang bermanfaat. Cuma itu aja tujuannya. Jadi apa sih manfaat usaha ini, manfaat kita di sini. Jadi saya pikir, jika dibandingkan dengan yang lain kita bukan apa-apa. Kita juga enggak bisa sendiri, tetapi ada donasi dari donatur yang terus memacu kita untuk seperti ini. Itu yang bikin kita semangat,” terangnya.

Latifah mengungkapkan, ada perasaan yang tidak dapat dibeli ketika dirinya melakukan aksi berbagi, yaitu kebahagiaan saat memberi. Meski memiliki kekurangan, Ia tetap berusaha dan menyisihkan satu hari berjualannya untuk berbagi.